TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris baru yang diduga berkaitan dengan kelompok kajian villa mutiara yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, 28 Maret 2021 silam.
"Kelompok Vila Mutiara pada hari ini 13 April 2021, Densus amankan lagi 6 terduga teroris. Ini merupakan kelompok Vila Mutiara di Makassar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4).
Nama kelompok kajian Vila Mutiara sendiri mencuat ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan perkembangan penanganan kasus teror bom bunuh diri Gereja Katedral, Makassar, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3).
Sigit menyebut pasutri berinisial L dan YSF bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kajian Vila Mutiara.
"Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya," sebut Sigit saat itu.
Baca juga: Diserang Terduga Teroris, Polisi Pastikan Pengamanan Mabes Polri Sudah Sesuai SOP
Rusdi merincikan, enam terduga teroris itu berinisial J, D, MS, S alias AL, W dan S.
Hanya saja, belum diketahui rinci sejauh mana keterlibatan mereka dengan aki teror yang dilakukan oleh pasangan suami istri berinisial L dan YSF itu.
Terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar.
Hanya saja, terduga teroris berinisial D merupakan pihak yang ditangkap di wilayah Kabupaten Gowa.
Rusdi menerangkan bahwa para terduga teroris itu membuat grup WhatsApp untuk saling berkomunikasi terkait dengan persiapan aksi teror.
"Nama grup tersebut itu Batalyon Iman, Di mana, dalam komunikasi grup WA tersebut mereka membicarakan tentang rencana-rencana amaliyah selanjutnya," ucap Rusdi.
"Dalam grup WhatsApp tersebut mereka mempraktikan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak," tambahnya.
Saat penangkapan keenam terduga pelaku teror jaringan Kajian Vila Mutiara ini, Densus 88 Antiteror menyita sejumlah barang bukti mulai dari senjata hingga sepeda motor.
"Dari mereka semua, polisi amankan 1 senapan angin yang digunakan untuk latihan mereka, bagaimana menggunakan senjata. Kemudian juga 7 buah HP, kemudian 1 kendaraan roda dua," papar Rusdi.
Sebagai informasi, aksi teror mencuat pada Maret lalu.
Selang tiga hari setelah bom bunuh diri di Gereja Katedral itu, Markas Besar Kepolisian RI (Mabes RI) turut diserang oleh terduga teroris menggunakan pistol Air Gun.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa setidaknya sudah ada sekitar 60 terduga teroris yang ditangkap oleh kepolisian sejauh ini.
30 di antaranya, berkaitan dengan bom Makassar.
"Ada kurang lebih 55 sampai 60 orang yang kami amankan," kata Listyo kepada wartawan saat memantau pengamanan ibadah malam Paskah di Gereja Katedral, Jakarta pada Sabtu (3/4). (tribun network/igm/dod)