TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu reshuffle kabinet menguat setelah usulan Presiden Joko Widodo untuk melebur kementerian dan membentuk kementerian baru disetujui oleh DPR RI.
Terkait isu reshuffle itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai satu di antara partai koalisi mengaku belum ada komunikasi lebih lanjut dengan Jokowi.
"Oh belum (ada komunikasi, - red), jangan dipanjangin," ujar Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, ketika ditemui di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang No.82, Jakarta Selatan, Rabu (14/4/2021).
Baca juga: Legislator PDIP Nilai Tak Ada Urgensi Mereshuffle Nadiem Makarim
Suharso yang juga Menteri PPN/Bappenas itu enggan berkomentar lebih lanjut perihal isu reshuffle tersebut.
"(soal isu reshuffle) Nggak, jangan saya (yang komentar)," katanya sambil melangkah pergi meninggalkan awak media.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan partainya tidak ada tawaran kursi terkait isu reshuffle.
Arsul yang mendampingi Suharso bersama petinggi PPP lainnya hanya menegaskan bahwa sudah tepat jika komposisi kabinet diisi kalangan profesional maupun dari partai politik.
Baca juga: Jokowi akan Reshuffle Kabinet, Mardani Ali Sera: Jangan Politik Dagang Sapi Lagi
"(PPP ditawari kursi?) Nggak ada penawaran kursi baru. Kalau soal komposisi kabinet baik dari partai-partai politik maupun dari profesional itu saya kira itu sudah tepat," ujar Arsul.
"Tapi kalau reshuffle itu hanya akan kemudian menggeser atau merubah orang, tapi bukan merubah komposisi katakanlah dari parpol lebih banyak atau parpol lebih sedikit, itu nggak ada," imbuhnya.