Julukan ini bermula saat latihan operasi laut gabungan pada 8 April-2 Mei 2004, KRI Nanggala-402 menunjukkan kemampuannya menembakkan torpedo.
Kala itu, KRI Nanggala-402 berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak dalam latihan.
Diketahui, KRI Nanggala-402 aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum, dan keamanan di laut.
TNI Kerahkan Helikopter dan Kapal
Untuk mencari KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), TNI mengerahkan helikopter dan kapal yang berkemampuan mendeteksi benda di bawah air.
"(TNI mengerahkan) Helikopter dan KRI yang punya kemampuan deteksi bawah air," ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dilansir Tribun Bali.
"Besok pagi saya berangkat ke sasaran," tambahnya.
Dilansir Tribunnews, Hadi mengungkapkan ada 53 personel yang ada di dalam KRI Nanggala-402.
"49 ditambah ada komandan kapal ini, ada yang ikut 3 dari arsenalnya," tukasnya.
Baca juga: Panglima TNI Sampaikan Pentingnya Peran Wanita TNI Sebagai Prajurit dan Ibu Rumah Tangga
Baca juga: Hari Kartini, Aspers Panglima TNI: Wanita TNI Dalam Pasukan Perdamaian PBB Diapresiasi Internasional
Baca juga: KSAD Resmikan Penjara Militer Berteknologi Kecerdasan Buatan Pertama dalam Sejarah TNI AD
Baca juga: KSAD Ungkap Sosok Pratu Lukius Oknum Anggota TNI yang Membelot dan Gabung OPM: Dia Berusia 24 Tahun
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan, Tribun Bali, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)