TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan ensiklopedia NU kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemberian ensiklopedia ini untuk membantu revisi Kamus Sejarah Jilid I yang sebelumnya tidak memasukkan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
"Tadi ada beberapa kesepakatan dan PBNU juga menyampaikan dokumen-dokumen resmi ensiklopedia NU," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (22/4/2021).
Pemberian ensiklopedia NU dilakukan secara simbolik kepada Mendikbud Nadiem Makarim.
PBNU menugasi Ketua LP Ma'arif NU Arifin Junaidi untuk membantu proses revisi tersebut.
"PBNU telah menugasi Arifin Junaedi untuk menjadi salah satu tim perumus untuk menyampaikan masukan agar sejarah ini bisa diluruskan," ucap Helmy.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat (22/4/2021). Dirinya tiba sekira pukul 14.37 WIB.
Nadiem langsung menemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang didampingi oleh Sekjen PBNU KH Helmy Faishal Zaini.
Hadir juga anak dari mendiang Presiden Abdurahman Wahid, Yenny Wahid.
Baca juga: Sambangi PBNU, Nadiem Minta Maaf soal Tidak Masuknya KH Hasyim Asyari dalam Kamus Sejarah
Mantan CEO Gojek ini mengatakan pertemuan tersebut untuk meluruskan isu tidak masuknya nama pendiri NU KH Hasyim Asy'ari pada Kamus Sejarah Jilid I yang disusun pada tahun 2017.
"Pertama kesempatan ini untuk bisa meluruskan isu ini. Walaupun ini terjadi disusun dirancang sebelum saya menjadi menteri," ujar Nadiem.