Menurut dia, berbagai pengalaman dan keahlian yang disampaikan para pihak, telah tercantum dalam buku "Tata Kelola Persampahan di Indonesia".
Buku tersebut bisa menjadi pijakan untuk penyelesaian permasalahan sampah.
Karenanya tutur Prasetyo, buku ini bisa bermanfaat bagi para pihak yang terkait untuk memberikan kontribusi nyata.
"Kami ingin buku ini dijadikan sebagai bahan dimanfaatkan oleh para pihak bergerak di bidang persampahan. Karena, sampah ini bukan barang buangan saja ini ada material sampah yang punya nilai ekonomi maupun bisa dimanfaatkan untuk energi listrik," kata Prasetyo.
Baca juga: Kang Emil : 60 Ton Sampah Botol Plastik dari Bali Dikirim ke di Padalarang Dijadikan Botol Mineral
Ketua Dewan Pembina Dana Mitra Lingkungan (DML) Agustanzil Sjahroezah menyatakan semua pihak termasuk masyarakat umum harus memahami bahwa sampah bukan permasalahan pemerintah saja tapi menjadi tanggung jawab seluruh anak bangsa.
Dia menuturkan, penyelesaian sampah dalam konteks tata kelola persampahan di Indonesia memang "susah-susah gampang".
Musababnya masih ada pihak-pihak yang menganggap sampah adalah masalah sepele.
Padahal jika tidak dikelola dengan baik, maka pasti akan menimbulkan dampak negatif bagi banyak aspek.
Karenanya Agustanzil mengatakan, sebagai Mitra pemerintah maka DML mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap konsisten bergandengan tangan.
"Sampah kalau dikelola dengan sungguh-sungguh, ada peraturannya, anggaran yang dialokasikan untuk pengelolaannya, dan ditunjang dengan teknologi, maka bisa mendapat nilai tambah. Jadi kita sebagai bangsa yang cerdas bisa memanfaatkan sampah terkelola dengan baik," tegas Agustanzil.