TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dikabarkan kedatangan warga negara asing (WNA) dari India.
Jumlahnya ada sekitar 135 orang dan masuk melalui dua gerbang, yakni Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat charter.
Sebanyak 135 orang warga negara India tersebut bisa masuk ke Indonesia saat pandemi covid-19 masih ada karena memegang KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: India Impor Vaksin Sputnik V Rusia Akhir Mei Ini
Hal itu tentu saja membuat kekhawatiran banyak pihak, karena diketahui India sedang mengalami lonjakan kasus positif covid-19 yang dahsyat akibat mutasi ganda virus SARS-Cov-2 varian B1617.
Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di India tercatat 300 ribu per hari. Rumah sakit pun kewalahan karena banyaknya pasien yang tidak tertangani.
Baca juga: India Sibuk Cari Oksigen Hingga Lokasi Kremasi Pasca Kasus Covid-19 Melonjak Drastis
Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih mengatakan pihaknya akan terus mengawasi perkembangan kondisi kesehatan 135 warga negara asal India tersebut.
Kini mereka sedang menjalani karantina selama hari di sebuah hotel kawasan Jakarta. Benget menyebut 135 warga negara India itu juga sudah menjalani tes PCR kemarin.
Baca juga: Singapura Blokir Kedatangan Turis yang Sempat ke India
"Mereka membawa hasil PCR valid dari India, sekarang mereka dikarantina 5 x 24 jam di beberapa hotel di Jakarta dan dilakukan swab PCR dua kali," ujar Benget, Kamis (22/4/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardi meminta dengan segera Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri mendalami apakah benar 135 warga negara India tersebut memiliki KITAS dan izin tinggal di Indonesia.
"Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi," kata Doni.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Anggakara Arya Pradhana saat dikonfirmasi melalui pesan singkat oleh Tribun tidak menjawab meski statusnya online.
Pesan dari Tribun hanya dibaca oleh Angga tanpa ada jawaban mengenai masuknya 135 warga Negara India dan izin tinggalnya.
Kadispen AU Marsma Indan Gilang memastikan tidak ada pesawat charter yang membawa 135 orang warga negara India mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu(21/4) malam.
"Sudah saya cek, tidak ada pesawat asal India. Jadi informasi masuk melalui Halim itu tidak benar," kata Indan.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, Indonesia perlu menyiapkan mitigasi sebagai antisipasi lonjakan kasus positif covid-19 yang drastis seperti di India, selain penguatan fundamental yakni protokol kesehatan 3M dan 3T.