Pesawat ini merupakan hasil kolaborasi antara Boeing Commercial Airplanes dan Defense, Space & Security.
Merupakan turunan dari Boeing Next-Generation 737-800.
Perakitan dimulai di pabrik Boing Commercial Airplanes.
Setelah P-8 menerima lapisan cat baru, kemudian dikirim dari pabrik komersial ke pabrik pertahanan.
Di situlah P-8 menerima sistem pertahanan yang menjadikannya pesawat patroli maritim multi-misi.
Secara teknis, Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,6 kaki atau sekitar 39,50 meter.
Memiliki rentang sayap dengan panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
Kemudian, tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.
Memiliki kecepatan maksimal 490 kt atau 564 mi/jam (907 km/jam).
Dikutip dari crewdaily.com, P-8 Poseidon sebelumnya dikenal dengan sebagai MMA (Multimission Maritime Aircraft).
P-8 Poseidon telah dilengkapi dengan High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAAWC) yang memungkinkan pesawat menembakkan torpedo Mark 54 dari ketinggian hampir 3000 kaki.
Urusan intelijen, P-8 memiliki kemampuan untuk mengumpulkan electronic signals intelligence (ELINT) dari negara asing lainnya dengan bantuan sensor canggihnya.
Baca juga: Direktur Sido Muncul Doakan KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan
Baca juga: Erick Thohir: Mari Kirimkan Doa untuk Seluruh Awak Kapal Selam KRI Nanggala, Semoga Bisa Ditemukan
Update pencarian Kapal Selam Naggala
Diwartakan Tribunnews.com, sejumlah barang yang diduga kuat merupakan bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan dalam pencarian.