News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Abrasi dan Ancaman Tsunami, Kepala BNPB Tanam Butun dan Palaka di Selatan Jawa

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan penanaman bibit pohon di Pantai Cemara Sewu, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dalam rangka penguatan mitigasi bencana gempabumi dan tsunami berbasis vegetasi di wilayah Pesisir Selatan Jawa Tengah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan penanaman bibit pohon di Pantai Cemara Sewu, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Adapun bibit pohon yang ditanam meliputi jenis tanaman Pule, Palaka dan Butun serta jenis yang lain dengan jumlah total sebanyak 3.313 bibit.

Doni menjelaskan bahwa jenis tanaman-tanaman tersebut dinilai memiliki beberapa fungsi dan keistimewaan meliputi sebagai barrier alami dari dampak abrasi dan ancaman potensi tsunami, memberikan oksigen yang bermanfaat sekaligus menjadi peneduh dalam jangka panjang.

Adapun kegiatan penanaman itu merupakan upaya pencegahan dan penguatan mitigasi bencana sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rakornas PB BNPB pada bulan Maret 2021.

Baca juga: WHO Sebut Varian B1617 Pemicu Tsunami Covid-19 di India Ditemukan di 17 Negara Termasuk Singapura

Melalui arahan tersebut, memberikan perlindungan bagi generasi yang akan datang merupakan kewajiban setiap warga negara.

“Kalau membangun sebuah vegetasi di sepanjang pantai, artinya kita sudah bisa memberikan perlindungan bagi generasi yang akan datang,” kata Doni, Rabu (28/4/2021).

“Memilih mitigasi berbasis vegetasi adalah salah satu upaya kita dan ini adalah perintah presiden. Kita semua harus punya kewajiban untuk bisa melindungi wilayah pantai kita baik dari abrasi maupun juga ancaman tsunami,” tambahnya.

Dalam hal ini, Kabupaten Cilacap dipilih sebagai lokasi penanaman karena wilayah tersebut memiliki potensi terdampak bencana gempabumi dan tsunami dalam indeks penilaian yang tinggi. 

Baca juga: Jali, Sosok Penggerak Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Demak

Di sisi lain, gempabumi dan tsunami merupakan peristiwa yang berulang.

Sebagaimana menurut catatan, wilayah Cilacap pernah dilanda tsunami pada 2006 yang bersumber dari gempabumi di selatan Pangandaran, Jawa Barat. 

Korban meninggal dunia pada saat itu dilaporkan ada sebanyak 655 orang, yang mana 157 orang dilaporkan dari Kabupaten Cilacap.

Sebelumnya pada 1921, hal serupa juga terjadi dan cakupan wilayah terdampak juga meliputi dari peristiwa tahun 2006.

“Ternyata tahun 1921 juga pernah terjadi gempa dan tsunami di wilayah Cilacap ini. Artinya apa, gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang,” jelas Doni.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini