Dipimpin Ahli IT
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin membeberkan cerita di balik penunjukkan Ridho Rahmadi sebagai ketua umum Partai Ummat.
Agung menceritakan, Ridho ditunjuk ketika mengikuti pertemuan di Hotel Grand Keisha Yogyakarta. Ridho disebut tak bisa menolak panggilan itu meski selama ini fokus untuk berkhidmat dalam bidang teknologi informasi.
Baca juga: Partai Ummat Deklarasi 29 April, PAN Tegaskan Tak Terganggu dan Risau
“Tetapi pangggilan mulia untuk berjuang melawan kezaliman dan menegakkan keadilan ini tidak bisa saya tolak,“ kata Ridho yang diceritakan oleh Agung, dalam keterangannya, Kamis (29/4).
Agung mengungkap pula latar belakang Ridho. Ridho disebutnya mendapatkan dua gelar master dalam bidang artificial intelligence (kecerdasan buatan) dari Czech Technical University di Praha, Republik Ceko dan Johannes Kepler University di Austria.
Setelah menyelesaikan PhD-nya di Belanda, Ridho sempat menjadi peneliti tamu di Carnegie Mellon University, AS. Ridho aktif mengajar di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sebelum bergabung dengan Partai Ummat. Namun sekarang dia mengundurkan diri untuk memenuhi peraturan yang berlaku.
Di sisi lain, Agung mengatakan ditunjuknya ahli teknologi informasi Ridho Rahmadi adalah keputusan yang sangat tepat dari Majelis Syuro. Sebab, kata dia, partai politik sekarang memerlukan kepakaran dalam bidang ini untuk bisa bersaing dengan partai lain.
“Kita harapkan Mas Ridho membuatkan beberapa aplikasi yang berguna untuk pemenangan Partai Ummat,“ kata Agung.
Tidak cuma itu, Agung menambahkan usia Ridho yang masih milenial merupakan daya tarik tersendiri yang menjadi pertimbangan.
“Insya Allah Mas Ridho akan mampu menggaet sesama milenial untuk masuk Partai Ummat. Mereka mempunyai aspirasi, keinginan dan cita-cita yang sama. Mas Ridho sangat pas,“ kata Agung.
PAN Tak Terganggu
Partai Amanat Nasional (PAN) mengucapkan selamat datang kepada Partai Ummat yang baru dideklarasikan oleh Amien Rais. Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, PAN merasa senang hati ada partai politik baru yang didirikan.
"Harapannya semoga dapat meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi di Indonesia. Praktik demokrasi dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi tujuan pembangunan nasional jika keberadaan partai politiknya dapat fungsional sesuai dengan tugas dan kewenangannya," kata Viva melalui keterangannya, Kamis (29/4).
PAN, lanjut Viva, tidak merasa terganggu dengan Partai Ummat. Sebab, PAN dan Partai Ummat memiliki perbedaan, satu diantaranya terkait ideologi politik partai masing-masing.