Tahayul pesugihan ini biasanya berkembang di Jawa dan Sunda.
"Ini memang khusus tahayul babi ngepet itu berkembang di dua tempat. Yakni di Jawa, dalam arti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lalu yang kedua ada di masyarakat Sunda, atau masyarakat Jawa Barat," terang Bani.
Baca juga: Demi Tangkap Diduga Babi Ngepet, Warga Sawangan Depok Lepas Baju: Kalau Enggak Bugil, Hilang Lagi
Baca juga: Cerita Babi Ngepet yang Hanya Rekayasa, Dalangnya Ternyata Oknum yang Ingin Terkenal
Sejarah Babi Ngepet
Menurut Bani, pada sejarahnya babi ngepet adalah tentang dua orang, sepasang suami istri yang ingin kaya dengan cara yang tidak benar.
Mereka menggunakan ilmu hitam agar bisa cepat menjadi kaya.
Ilmu hitam itu kemudian dipakai sang suami untuk merubah dirinya menjadi sekor babi.
Sementara isterinya ditugaskan untuk menjaga api yang harus selalu hidup.
Karena jika api tersebut mati, maka sang suami akan celaka.
" Sang suami akan merubah dirinya menjadi babi, sementara istrinya akan menjaga api yang selalu hidup. Karena jika api itu mati maka suaminya akan celaka."
"Lalu babi ngepet itu akan datang ke orang-orang. Babi itu akan mepet (mendekat) ke dinding. Dari mepet ke dinding itulah dia dapat menyedot uang atau harta kekayaan," ujar Bani.
Baca juga: Sosok Ibu Wati yang Viral Tuduh Tetangganya Kaya Karena Pelihara Babi Ngepet, Kini Diusir Warga
Baca juga: Polisi: Dalang Rencanakan Rekayasa Babi Ngepet di Sawangan Depok Sejak Maret
Pesugihan Dipandang Rendah Bagi Orang Jawa.
Perlu diketahui, babi ngepet termasuk dalam tahayul pesugihan.
Bagi orang Jawa, pesugihan adalah hal yang dipandang rendah.
Hal itu dikarenakan setiap orang yang menggunakan pesugihan, pasti mendapat dari makhluk yang tidak sempurna.