TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus hoax tentang babi ngepet sedang ramai diperbincangkan masyarakat.
Hal tersebut berawal dari seorang ustaz yang bernama Adam Ibrahim menyebarkan kabar bohong tentang penemuan babi ngepet di Kampung Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi, babi ngepet tersebut hanyalah sebuah rekayasa belaka.
Ternyata Adam membeli babi tersebut secara online dengan motif ingin menjadi terkenal.
Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah adanya babi ngepet ini?
Baca juga: Sosok Ibu Wati yang Viral Tuduh Tetangga Kaya karena Babi Ngepet, Buka Praktik Paranormal
Baca juga: Heboh Kabar Babi Ngepet, Arie Untung : Jangan suudzon. Dirumah Terus Bukan Berarti Ngepet
Berasal dari Jawa dan Sunda
Guru Besar Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr H. Bani Sudardi, MHum, mengatakan babi ngepet ini bukan sebuah mitos, tapi termasuk foklore jenis legenda.
Babi ngepet juga bisa dikategorikan sebagai tahayul yang berkembang di masyarakat.
"Babi ngepet bukanlah mitos, babi ngepet merupakan foklore jenis legenda. Ini dapat dikategorikan sebagai tahayul yang berkembang di masyarakat."
"Artinya ada cerita-cerita tahayul, makhluk halus yang ini umum terjadi di seluruh tempat di seluruh dunia, hanya mungkin berbeda-beda," kata Bani kepada Tribunnews.com, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Ternyata Ini Profesi Sebenarnya Adam Ibrahim Dalang Rekayasa Babi Ngepet
Baca juga: HOAKS Babi Ngepet di Sawangan Kota Depok, Hanya Karangan karena Pelaku Ingin Dikenal Warga
Lebih lanjut Bani menjelaskan, jika setiap daerah memiliki tahayulnya masing-masing.
Contohnya di Kalimantan ada tahayul berupa kuntilanak yang suka meminum darah bayi.
Lalu di Bali ada tahayul tentang leak yang suka menganggu orang.
Baca juga: Dalang Babi Ngepet di Depok: Saya Khilaf, Iman Saya Lemah, Setan Masuk ke Diri Saya
Baca juga: Polisi: Heboh Babi Ngepet di Depok Hanya Rekayasa, Babi Dibeli Online Rp 900 Ribu
Khusus untuk babi ngepet ini termasuk dalam tahayul pesugihan.