TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan terus mengupayakan pengangkatan dan evakuasi badan kapal KRI Nanggala 402.
Hal tersebut disampaikannya setelah Upacara Tabur Bunga di atas KRI dr Soeharso, di perairan utara Laut Bali, Jumat (30/4/2021).
"Upaya pengangkatan, evakuasi masih kita laksanakan terus," kata Yudo dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (1/5/2021).
Yudo menyatakan peralatan yang terbatas membuatnya tidak bisa melakukan pengangkatan badan kapal KRI Nanggala 402.
Baca juga: Isu Terjadinya Perang antara KRI Nanggala-402 vs Kapal Selam Asing, TNI AL: Tidak Benar!
Baca juga: Asabri Serahkan Santunan Rp 20,785 Miliar ke Keluarga Korban KRI Nanggala 402
Ditambah lagi KRI Nanggala 402 tenggelam di kedalaman 838 M.
Sehingga evakuasi pengangkatan hanya bisa dilakukan secara bertahap dan mengangkat bagian-bagian kecil dari KRI Nanggala 402.
"Sementara ini karena alatnya terbatas tidak bisa mengangkat sampai kedalaman 838 M, yang bisa hanya yang kecil-kecil yang diangkat. Nanti secara bertahap akan lakukan evakuasi pengangkatan," terang Yudo.
Lebih lanjut Yudo mengaku telah melakukan koordinasi dengan SKK Migas untuk pelaksanaan evakuasi.
Baca juga: Kemendikbudristek Berikan Beasiswa Pendidikan untuk Anak Awak KRI Nanggala Secara Bertahap
Baca juga: Jokowi Janji Bikinkan Rumah Untuk Keluarga Almarhum Awak Kapal Selam Nanggala 402
Dari hasil koordinasi, SKK Migas mampu mengangkat beban hingga 1200 ton.
Sedangkan berat total KRI Nanggala 402 sekitar 1300 ton.
Namun perlu diketahui, badan kapal KRI Nanggala kini sudah terbelah menjadi tiga bagian.
Sehingga Yudo menilai, SKK Migas bisa membantu mengangkat KRI Nanggala.
Baca juga: Dinas Psikologi TNI AL Bentuk 14 Tim Untuk Dampingi Keluarga Kru KRI Nanggala-402
Baca juga: Suheri, Satu-satunya PNS di KRI Nanggala-402, Ahli Torpedo hingga Sosok Almarhum
Terkait mekanisme pengangkatannya nanti, Yudo menuturkan masih mengkoordinasikannya.
"Ini sudah kita koordinasikan dengan SKK Migas untuk evakuasi itu. Karena SKK Migas kemarin hasil koordinasi, mereka mampu mengangkat beban sebetat 1200."
"Nah sekarang ini kan kapal ini 1300 untuk utuhnya. Tapi kemarin kan sudah terbagi menjadi tiga bagian ini, kemungkinan bisa. Tapi hanya mekanismenya bagaimana ini yang masih kita koordinasikan," jelas Yudo.
Baca juga: 53 Prajurit KRI Nanggala 402 Mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa dan Bintang Jalasena Nararya
Baca juga: Dirjen Dukcapil Kemendagri Serahkan 53 Akta Kematian Awak KRI Nanggala 402
Angkatan Laut China Tawarkan Bantuan untuk Evakuasi
Yudo mengaku telah mendapatkan tawaran bantuan dari angkatan laut China untuk evakuasi KRI Nanggala 402.
Panglima TNI pun telah menyetujui tawaran bantuan tersebut.
Menurut Yudo, kapal dari angkatan laut China bisa mengangkat beban hingga 2000 ton.
"Demikian juga untuk kapal asing, dari angkatan laut China kemarin menawarkan. Dari Panglima TNI sudah disetujui untuk membantu evakuasi."
Baca juga: Mensos Risma Pastikan Keluarga Awak KRI Nanggala 402 Dapat Pendampingan Psikososial
Baca juga: Bentuk Penghormatan, Jenderal Listyo Sigit Tawarkan Anak Prajurit Awak KRI Nanggala-402 Jadi Polisi
"Mudah-mudahan mereka bisa, karena katanya bisa mengangkat sampai beban 2000," ucap Yudo.
Tak hanya dari China, sebelumnya MV Swift Resque milik Singapura dan MV Megabakti milik Malaysia juga telah membantu selama proses pencarian KRI Nanggala 402.
Mereka juga akan kembali membantu dalam proses pengangkatan KRI Nanggala 402.
"Di sebelah kita ada swift resque yang kemarin dapat kontak pertama. MV Megabakti milik Malaysia yang masih berada disini. Itu juga membantu untuk melakukan evakuasi," tambahnya.
Baca juga: Senator Lampung dr. Jihan Nurlela Ajak Warga Mendoakan Kru KRI Nanggala yang Gugur Dalam Tugas
Baca juga: KSAL Sambangi Istri Kolonel Harry dan Kru KRI Nanggala 402 Serta Janjikan Pendidikan Anak-Anaknya
Masih Belum Bisa Menentukan Bagaimana Detail Rencana Pengangkatan KRI Nanggala 402
Yudo mengaku masih belum bisa memastikan, terkait mekanisme dan opsi apa saja yang kira-kira bisa digunakan untuk mengangkat KRI Nanggala 402.
Nantinya foto-foto penemuan KRI Nanggala akan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait bagaimana cara evakuasinya.
Yudo juga akan mengkoordinasikannya dengan kapal-kapal bantuan dari negara sahabat tentang bagaimana solusi terbaik untuk mengangkat badan kapal KRI Nanggala ini.
"Berbagai macam opsi tentunya kita akan lihat kemampuan kapalnya. Kita engga bisa mengada-ada juga karena kita belum tahu kemampuannya bagaimana dan ngambilnya nanti pakai apa."
"Tentunya nanti akan kita perlihatkan dari foto-fotonya yang masih ada itu. Nah kita berikan kepada mereka, kira-kira dengan posisi seperti ini bagaimana untuk mengangkatnya," pungkasnya.
(Tibunnews.com/Faryyanida Putwiliani)