TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi pada Minggu, 2 Mei 2021.
Disampaikan BMKG gelombang tinggi diprakirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter di sejumlah wilayah perairan di Indonesia.
Menurut rilis BMKG, perairan yang paling terdampak meningkatnya gelombang tinggi pada Minggu 2 Mei adalah delapan perairan di Samudera Hindia.
Selain itu, BMKG menyebut kondisi ini juga mengakibatkan arah dan kecepatan angin di beberapa daerah.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Dunia Lakukan Aksi Nyata dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Baca juga: Pemerintah Dorong Pengusaha Perhutanan Perkuat Dukungan Mitigasi Perubahan Iklim
Arah dan kecepatan angin terdampak pada Minggu 2 Mei, terutama terjadi di wilayah Indonesia bagian utara.
Arah anginnya bergerak dari Timur Laut ke Timur dengan kecepatan angin berkisar 5-15 knot.
Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat dan Laut Arafuru.
Baca juga: Bertemu Menteri Lingkungan Inggris, Airlangga Bahas Isu Perubahan Iklim
Baca juga: Jokowi: Indonesia Serius dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Imbauan BMKG
Dengan adanya potensi tingginya gelombang laut dan arah serta kecepatan angin tersebut, BMKG mengimbau armada lau untuk berhati-hati.
Berikut spesifikasi armada laut yang harus berhati-hati jika beraktivitas di laut:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas1.25m)
- Kapal Tongkang Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas1.5m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2.5m)
Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Pandangan pada KTT Perubahan Iklim
Baca juga: Siti Nurbaya: Kampung Iklim Ramah Lingkungan Akan Diperluas serta Berjejaring