Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, karena kritikya tersebut, ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Kemudian mereka bertiga dikenal sebagai tokoh "Tiga Serangkai".
Kemudian setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman siswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Dikutip dari bobo.grid.id, ketika mendirikan Taman siswa sekaligus mengajar di sekolah tersebut, Ki Hajar Dewantara menciptakan tiga semboyan bagi para guru atau pengajar.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Sandiaga Uno Bagikan Buku untuk Pemulung di Bantargebang
Semboyan yang ia buat terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa.
Semboyan tersebut diciptakan sebagai pedoman bagi guru atau pengajar saat membimbing murid-muridnya dalam hal pembelajaran.
Semboyan tersebut adalah "ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani".
Semboyan tersebut jika diartikan menjadi "di depan menjadi contoh atau panutan, di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan, di belakang memberikan semangat atau dorongan".
Hingga kini, semboyan dari Ki Hadjar Dewantara tersebut masih digunakan di kalangan pendidikan Indonesia.
Kemudian Ki Hadjar Dewantara juga sempat diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959.
Maka untuk menghormati jasanya terhadap dunia pendidikan, pemerintah kemudian menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1959.
Baca juga: 10 Kutipan Populer Ki Hajar Dewantara untuk Hari Pendidikan Nasional, Berikut 20 Ucapan Hardiknas
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kutipan yang bisa menjadi ucapan selamat Hari Pendidikan Nasional 2021:
1. Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah - Ki Hadjar Dewantara