TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab memperingati Nuzulul Qur'an bersama tahanan lainnya di Blok Narkoba, Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (30/5/2021) malam.
Rangkaian acara itu dimulai dengan pertunjukan theater oleh warga rutan yang tergabung dalam jamaah masjid dan pengajian yang dibina oleh Rizieq Shihab, eks Ketua Umum FPI Shobri Lubis dan menantu Rizieq Habib Hanif Alatas.
"Imam Besar Habib Rizieq Shihab beserta para mantan pengurus FPI, Gus Nur dan kawan-kawan adalah permata yang selalu memberikan pencerahan untuk umat dimanapun mereka berada, termasuk saat ini di Rutan Bareskrim, Jakarta Selatan," kata Kuasa Hukum Rizieq, Aziz Yanuar saat dikonfirmasi, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Dalam Sidang, Rizieq Shihab Ungkap Rasa Terima Kasih Kepada Mahfud MD
Dijelaskan Aziz, acara itu juga dihadiri oleh sejumlah petinggi KAMI yang juga ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Mereka adalah Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.
Selain itu, ada pula Idrus Habsyi, Ali Alatas, Haris Ubaidillah dan Maman Suryadi yang juga dikenal sebagai mantan petinggi FPI.
Kegiatan Nuzulul Qur'an diisi oleh sejumlah drama teater yang menceritakan kehidupan seorang pemuda yang terjebak dalam kehidupan narkoba.
Selanjutnya, acara itu ditutup dengan lagu rohani 'Man Ana'.
"Lagu itu dibawakan dengan sangat menyentuh hati, bahkan warga rutan mohon izin kepada Habib Rizieq untuk bisa memanggil beliau dengan sebutan Abuya," jelasnya.
Baca juga: Rizieq Shihab Bakal Hadirkan 6 Ahli dan 3 Saksi Fakta Dalam Sidang Kasus Kerumunan Massa Selanjutnya
Dalam acara itu, Rizieq Shihab juga sempat mengucapkan sejumlah pesan singkat, khususnya yang menyangkut dengan peringatan Nuzulul Qur'an.
"Beliau mengomentari isi dari drama yang baru saja ditampilkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat, pintu taubat selalu terbuka, sebesar apapun dosa kita Allah pasti akan menerima taubat kita bila dilakukan dengan penuh penyesalan dan taubatan nasuha," pungkasnya.