Kemudian, ditambah dengan 6 hari puasa dikali 10, maka 300 ditambah dengan 60, totalnya adalah 360 hari.
Namun, ada lima hari yang diharamkan untuk umat Islam berpuasa, di antaranya:
- Dua hari raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
- Tiga hari tasyrik, yakni tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijah pada saat musim haji.
Baca juga: Bayar Utang Puasa atau Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya
Baca juga: Niat Qadha Puasa Ramadhan, Wajib Ganti Puasa Sebanyak Hari yang Ditinggalkan
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah puasa Syawal?
Ustaz Ferry mengatakan, sebagian ulama menganjurkan untuk mengerjakan mulai tanggal 2 Syawal.
"Sebagian ulama menyatakan adalah lebih baik misalnya mulai berpuasanya di tanggal 2 Syawal bila memungkinkan, tapi kalau tidak memungkinkan boleh juga di tanggal-tanggal yang lain selama itu masih di bulan Syawal," jelas Ustaz Ferry.
Sebagian ulama juga menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal dilakukan secara enam hari berturut-turut.
Namun, diperbolehkan juga apabila ingin berpuasa di bulan Syawal secara selang-seling.
Ustaz Ferry juga menambahkan bahwa diperbolehkan untuk mengerjakan puasa Syawal digabungkan dengan puasa Senin, Kamis.
Baca juga: Bagi yang Punya Utang Puasa, Lebih Baik Puasa Qadha Atau Puasa Syawal Dulu? Ini Penjelasannya
Ketentuan Puasa Syawal
Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:
1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.