TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong di kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Selasa, (18/5/2021).
Presiden meninjau vaksinasi di pabrik PT Unilever Indonesia yang menjadi satu di antara perusahaan peserta program.
"Saya berada di PT Unilever di Jababeka dan saya melihat ada 18 lokasi perusahaan, pabrik, industri yang juga bersama-sama melaksanakan vaksinasi gotong royong," kata Jokowi.
Baca juga: Peryataan Jokowi Dinilai Rem Bagi Firli Bahuri Cs, Tak Lakukan Pemberhentian 75 Pegawai KPK
Presiden berharap dengan vaksinasi Gotong Royong, kawasan-kawasan Industri dapat terlindungi dari penyebaran Covid-19.
Selain itu dengan vaksinasi Gotong Royong, tidak terjadi penyebaran Covid-19 di kawasan Industri, dan Industri dapat lebih produktif lagi.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh perusahaan, manajemen, dan karyawan, dan juga tentu saja KADIN yang telah bersama-sama melaksanakan vaksinasi Gotong-Royong," katanya.
Tidak hanya itu, dengan program vaksinasi Gotong Royong ini, Presiden juga berharap kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera terbentuk.
"Penyebaran covid bisa kita hambat dan kita bisa hilangkan dari negara yang kita cintai ini," katanya.
Baca juga: Potret Beragam Spanduk Warga Tolak Pemudik Tanpa Swab dan Isolasi Madiri di Jabotabek
Dalam kegiatannya tersebut, presiden meninjau langsung vaksinasi.
Presiden berkeliling dan menyapa langsung vaksinator dan penerima vaksin.
Presiden didamping Ketua KADIN Roslan Roeslani, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti.
Sebelumnya Pemerintah telah menetapkan harga vaksin untuk program vaksinasi Gotong Royong.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa harga vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi Gotong Royong yakni Rp 375 ribu per dosis.
"Ini harga sudah ditetapkan harga vaksin Rp 375.000 per dosis dan penyuntikan nya Rp 125.000, sehingga totalnya Rp 500 ribu," kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (10/5/2021).
Baca juga: Legislator PPP Sebut Pernyataan Jokowi Terkait 75 Pegawai KPK Sejalan dengan Komitmen UU KPK
Vaksin Sinopharm sendiri diberikan sebanyak dua kali penyuntikan atau dua dosis dengan jarak waktu tertentu antara dosis pertama dan kedua.
Vaksin Sinopharm buatan China tersebut kata Airlangga, sudah tersedia sebanyak 500 ribu dosis dari kontrak kedatangan 7,5 juta dosis.
Sementara itu juga dipersiapkan vaksin lain untuk program vaksinasi Gotong Royong yaitu Cansino.
"Vaksin lain yang akan digunakan ada cansino dan ini sudah dipersiapkan 5 juta," katanya.
Pemerintah kata Airlangga berencana memulai program vaksinasi Gotong Royong pada akhir Mei mendatang.
Karena, vaksin Sinopharm telah memiliki izin penggunaan darurat.
"Vaksin gotong-royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir bulan Mei ini, kemudian ini juga sudah memperoleh sertifikasi baik dari Badan POM maupun dari MUI," katanya.
Vaksin Gotong Royong adalah program vaksinasi yang diprakarsai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan pemerintah.
Tujuan dari program tersebut yakni untuk mempercepat akses terhadap vaksin terutama di sektor usaha.
Porgram diperuntukan bagi perusahaan yang mau memberikan vaksin gratis kepada karyawannya.
Hanya saja, perusahaan tidak mendapatkan vaksin tersebut secara cuma-cuma, melainkan harus membeli.
Nantinya Kadin yang akan mendata perusahaan yang akan terlibat atau bergabung dalam program vaksin gotong royong.