News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Agama: Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih Bisa Diperingati Bersamaan 200 Tahun Sekali

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Di tempat yang dikenal sebagai kampung Betawi ini, lokasi rumah ibadah besar saling berdekatan. 

Seperti Gereja Katolik St. Servatius dan Masjid Agung Al Jauhar Yasfi di Kampung Sawah yang berdiri bersebrangan dan hanya berjarak puluhan meter.

Masjid Agung Al Jauhar Yasfi yang berada di Kampung Sawah menggelar salat Idul Fitri 1442 Hijriah, pada Kamis (13/5). 

Bertepatan dengan itu, Gereja Katolik St. Servatius Kampung Sawah juga menggelar perayaan Ekaristi Kudus memperingati kenaikan Isa Al-Masih. 

Perayaan Idul Fitri 1442 Hijrah oleh umat Islam dan ibadah Kenaikan Isa Al-Masih oleh umat Katolik berlangsung aman dan lancar, tanpa halangan. 

Bahkan jemaah dan jemaat dari kedua agama tersebut saling bersalaman dan memaafkan usai Salat Ied.

"Tidak ada halangan. Bahkan jamaah-jemaat yang bubaran merayakan ibadah 2 agama ini saling bersalaman, saling maaf memaafkan," kata Ustaz Sholahudin Malik, Pengurus Masjid Agung Al Jauhar Yasfi kepada Tribun Network.

Selain itu kegembiraan juga terlihat dirasakan oleh kedua umat yang merayakan Idul Fitri dan Kenaikan Isa Al-Masih di Kampung Sawah.

"Kegembiraan dua umat sudah pasti dirasakan, terutama bagi muslim. Lebaran adalah bulan kemenangan melawan hawa nafsu," ujar Ustaz Sholahudin.

Ustaz Sholahudin menjelaskan, salah satu kunci merawat toleransi antar umat beragama di Kampung Sawah yakni bulan suci Ramadan. 

Konsep berpuasa yang mengharuskan umat Islam untuk menahan nafsu ikut memuluskan upaya-upaya para tokoh dalam merawat keharmonisan dan toleransi di Kampung Sawah. 

Ustaz Sholahudin berpendapat, toleransi juga bisa terbentuk asal setiap umat beragama mampu melawan hawa nafsu.

"Orang yang mampu berdamai dengan dirinya, artinya selesai dengan dirinya sendiri, akan mudah menghargai orang lain. Biasanya orang tidak menghargai karena faktor ego dan nafsu," jelas Ustaz Sholahudin.

Toleransi antar umat beragama merupakan warisan para leluhur warga Kampung Sawah. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini