Para leluhur, kata Ustaz Sholahudin, sudah membamgun pondasi kerukunan dengan sangat baik, hingga akhirnya berjalan secara alamiah.
Ustaz Sholahudin menceritakan, dulu agama di Kampung Sawah hanya sebatas kebutuhan administrasi.
Sehingga, dalam proses pergaulan banyak yang saling jatuh cinta meski berbeda agama.
"Kemudian mereka menikah diawali masuk ke agama lawan jenis, bisa ke islam atau sebaliknya ke kristen. Ini yang disebut kawin-mawin. Dari sini persaudaraan terbentuk. Apalagi pertemanan, persahabatan dan konsep bertetangga yang baik, itu sudah terjalin lama," tutur Ustaz Solahudin.