Dukungan Inggris melalui Deklarasi Balfour dan Perjanjian Sykes Picot, serta kemenangan Inggris dan Prancis dalam Perang Dunia I dan II mempercepat ekspansi teritorial dan demografis kaum zionis untuk membentuk negara Israel semakin cepat hingga terbentuk negara Israel pada 1948.
Waketum MUI Tak Yakin Israel akan Berhenti Serang Palestina Meski Sepakati Gencatan Senjata
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas menyatakan ketidakyakinan dirinya terhadap keputusan antara tentara perang Israel dan Palestina yang sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Sebab kata dia, tentara Israel tidak benar-benar berhenti untuk merampas hak tanah atau bahkan menjajah rakyat Palestina.
"Saya tidak percaya israel akan benar-benar berhenti untuk mencaplok dan merampas tanah serta menjajah rakyat dan bangsa Palestina, karena yang namanya penjajah itu tidak pernah bisa dipercaya," tutur Anwar dalam keterangannya, dikutip Senin (24/5/2021).
Baca juga: Menlu Palestina Sebut Inti dari Konflik dengan Israel adalah Wilayah Yerusalem
Lantas dirinya memberikan gambaran terkait penjajahan yang dilakukan Belanda kepada masyarakat Indonesia sebelum merdeka.
Kata Anwar, hal serupa juga terjadi di masa tersebut.
Di mana saat itu Belanda juga melakukan gencatan senjata dengan penduduk jajahannya yakni kaum Paderi di Sumatera.
Penyebab Belanda melakukan gencatan senjata kala itu kata Anwar, karena harus melawan kerajaan Pangeran Diponegoro di Pulau Jawa.
Akan tetapi saat tugas tentara Belanda selesai melumpuhkan perlawanan Pangeran Diponegoro, mereka kembali berperang melawan kaum paderi sehingga mereka berhasil mengalahkan.
"Jadi menurut saya jangan terlalu percaya kepada siasat israel ini," tuturnya.
Baca juga: Pengamat: Jokowi Dapat Menjadi Inisiator Penghentian Kekerasan Israel Terhadap Palestina
Lanjut kata dia, semestinya negara islam di dunia khususnya yang bertetangga dengan Israel bisa menekan negara tersebut untuk melepaskan semua tanah Palestina yang diduduki.
Sebab dirinya menilai angkatan perang dan pertahanan Israel tidak sekuat seperti apa yang diberitakan.
"Karena buktinya dalam melawan roket-roket hamas saja mereka benar-benar tidak mampu dan kewalahan menghadapinya," tuturnya.