Operasi tersebut akan dilaksanakan melalui komunikasi terpadu antar instansi terkait, pertukaran informasi, serta patroli gabungan antara kapal-kapal dari Bakamla, PDSKP dan MBC.
Tujuan utama dari operasi tersebut adalah mendeteksi, menangkal dan menangani berbagai aktivitas ilegal di laut, serta mengembangkan kerja sama lebih lanjut antar instansi terkait dari Indonesia dan Australia.
Fokus utama pada operasi tersebut termasuk IUU Fishing, penyelundupan manusia dan perdagangan orang, perlindungan lingkungan, serta kejahatan antar negara yang terorganisir lainnya yang terjadi pada wilayah operasi bersama.
Sedangkan fokus geografis utama pada operasi kali ini adalah wilayah timur Indonesia yang berbatasan dengan Australia.
Baca juga: Hilang Tanpa Jejak, Mayat di Bengawan Solo Benar Komposer Musik Gereja Yulius,Jenazah Akan Diautopsi
Dalam operasi ini, Bakamla akan mengerahkan Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301, dengan Kolonel Bakamla Arif Rahman selaku Komandan.
Kapal tersebut dilengkapi dengan senjata mesin berat kaliber 12.7 mm dan senjata ringan personel DSAR-15P kaliber 5.56.
Personel dari Markas Besar Bakamla RI juga akan mendukung berjalannya operasi ini melalu informasi yang akan diberikan dari Indonesia Maritime Information Centre (IMIC).