Melansir dari Fullfact.org, saat pihaknya melakukan penelusuran untuk mengetahui AC dan EC berasal, ditemukan bahwa kode “EC”, yang diklaim sebagai vaksin ibunya, sebenarnya adalah produk dari perusahaan Logitech, yang membuat aksesori nirkabel, dan kode “AC” adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan printer.
Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik Rachy Rach dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, dapat disimpulkan bahwa klaim Rachy Rach adalah hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Di Facebook Rachy Rach membagikan postingan video dengan disertai narasi yang menyatakan bahwa, nenek dan ayahnya memiliki daya magnet setelah disuntik vaksin COVID-19, AstraZeneca dan Pfizer.
Tidak hanya itu, ia juga mengklaim ayah dan ibunya bisa tersambung ke bluetooth setelah disuntik vaksin.
Rachy menyertakan video untuk membuktikan klaimnya tersebut.
Dalam videonya memperlihatkan sebuah benda logam yang berhasil menempel pada lengan bekas suntikan vaksin
Dia juga menyertakan foto yang menunjukkan kode bluetooth yang ia percaya adalah kode dari orang tuanya.
Postingan Rachy beredar di tengah kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi COVID-19.
Sumber: covid19.go.id/tribunnews.com