Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai positif tema Dies Natalis Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) ke-63, yakni Solidaritas di Tengah Pandemi.
Menurut Yaqut, membangun solidaritas sangat penting dalam menunjang keberhasilan penanggulangan Covid-19 yang dilakukan pemeritah dan masyarakat saat ini.
“Untuk itu, ISKA sebagai organisasi cendekiawan dan intelektual berbasis keagamaan amat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai-nilai agama dalam komunitas Katolik dengan tetap menjaga komitmen merawat ke-Indonesiaan termasuk menjaga dan meningkatkan semangat solidaritas sosial di tengah pandemi,” kata Menteri Agama dalam video ucapan selamat ulang tahun kepada ISKA di Jakarta, Sabtu (29/5/2021).
Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia menyelenggarakan peringatan Dies Natalis ke-63 secara virtual dari Kapel Santa Ursula, Jakarta Pusat.
Diikuti perwakilan ISKA dari Sabang-Merauke dan luar negeri, ulang tahun virtual ini dirayakan dalam dua acara utama yakni misa syukur dan peluncuran buku Merawat Kebangsaan Berbasis Kearifan Lokal terbitan ISKA Press 2021.
Tiga pastor hadir mempersembahkan Ekaristi suci yakni Romo P Siswantoko Pr, Romo TB Gandhi Hartono SJ, Romo Guido Chrisna Hidayat SJ.
Baca juga: KWI Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Gugurnya 53 Patriot Bangsa dalam Musibah KRI Nanggala-402
Ketua Presidium Pusat (PP ISKA) Hargo Mandirahardjo mengatakan tema ulang tahun ini sengaja dipilih untuk menegaskan komitmen Ikatan Sarjana Katolik Indonesia dalam memelihara spirit solidaritas tanpa sekat di tengah pandemi Covid-19.
“ISKA akan terus bergerak melayani, berbelarasa dengan semua komponen anak bangsa untuk bersama-sama menggerakan solidaritas dan bergotongroyong di masa pandemi ini,” ujar Hargo.
Hargo juga mengingatkan pentingnya kepatuhan pribadi maupun komunitas pada protokol kesehatan, semangat bela rasa, serta kepedulian kepada sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang. Hargo menambahkan, momentum pandemik Covid-19 perlu dihadapi dengan sikap positif.
Yakni, meningkatkan nilai-nilai humanitas seluruh elemen bangsa dalam untuk bersama-sama menghadapi situasi darurat nasional ini.
Baca juga: KWI Fokus Pendampingan Psikologis Korban Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor NTT
Hal ini senada dengan pesan Menteri Agama terkait elemen-elemen humanitas dan nilai utama ajaran-ajaran agama dalam solidaritas.
Pertama, altruisme yaitu mendahulukan kepentingan orang lain serta bersedia membantu tanpa mengharapkan imbalan.
Kedua, solidaritas menunjukkan sinergitas sebagai kunci keberhasilan seturut pengalaman bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.
Ketiga, solidaritas mengandung semangat kerukunan, menghargai perbedaan dan tanpa sekat.