TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut PDIP tak akan mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Dikatakan Hasto, PDIP dan Demokrat memiliki perbedaan basis ideologi.
Menanggapi hal itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut pernyataan Hasto itu sangat kontradiktif.
Pasalnya, pernyataan Hasto justru berbanding terbalik dengan partai politik yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin.
"Pernyataan seperti itu menimbulkan pertanyaan apabila yang dikemukakan sebagai faktor pembatas yang menjadi penghalang koalisi adalah faktor ideologi dan karakteristik parpol," kata Kamhar kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).
"Karena seluruh variabel-variabel yang dipresentasikannya dimiliki juga dalam koalisi partai politik yang tergabung dikoalisi pemerintahan Jokowi di bawah koordinasi PDIP saat ini. Jadi apa yang disampaikannya kontradiktif," ujarnya.
Dijelaskan Kamhar, Partai Demokrat adalah partai nasionalis yang ideologinya Pancasila dengan asas nasionalisme religius.
Baca juga: Elite PDIP dan Demokrat Saling Sindir, Persaingan Megawati dengan SBY di Masa Lalu Diungkit Lagi
Dia menyebut secara empiris, Partai Demokrat pernah berkoalisi dengan sesama partai nasionalis maupun dengan partai Islam, dan tak ada persoalan sama sekali.
"Secara empiris Partai Demokrat belum pernah berkoalisi dengan PDIP, namun tak ada hal yang sifatnya mendasar apalagi secara ideologis yang menjadi penghalang untuk kemungkinan membangun koalisi dikemudian hari. Ingat pameo dalam politik, tak ada kawan dan lawan yang abadi kecuali kepentingan," pungkasnya.