"Saya ada menerima beberapa pelaporan itu betul mengalami pelecehan seperti kenapa di atas umur 30 tahun belum menikah? Apakah masih punya hasrat? Apakah jangan-jangan anda LGBT? Lalu di ujungnya ditanya kalau nikah sama saya saja mau nggak jadi istri kedua?" kata Putri.
Usai berceloteh ucapan tersebut, kata Putri, pewawancara TWK seolah tak merasa bersalah.
Kepada temannya itu, pelaku mengaku hanya bercanda.
"Dengan entengnya pewawancara yang bapak-bapak ini di ujungnya mengatakan 'mbak yang tadi jangan diambil hati ya. Saya kan cuma bercanda'. Padahal yang dilakukan adalah wawancara formal. Bapak-bapak ini mewakili lembaga dan teman saya mewakili lembaga yang sedang tes wawasan kebangsaan," ungkap dia.
Tak hanya pegawai perempuan, kata Putri, rekannya yang pria juga mendapatkan pelecehan.
Pegawai KPK ditanya seputar free sex hingga hal-hal yang seputar hal yang berbau sexualitas dan pornografi.
"Yang laki-laki ada yang mendapatkan pertanyaan kenapa belum nikah? Apakah LGBT atau tidak? Apakah pernah nonton film porno dan apakah sikap anda terhadap freesex? Dia jawab itu bukan urusan saya, lalu ditanya lagi bagaimana kalau threesome gimana? lalu orgy bagaimana?," jelasnya.
Menurut Putri, rekannya tersebut sampai sempat menanyakan istilah-istilah yang disebutkan pewawancara.
Sebaliknya, para korban juga mengalami doxing usai mendapat pertanyaan tersebut.
"Dia saat itu sampai bertanya orgy apaan? lalu dia (pewawancara) jawab orgy itu dilakukan pesta sex lebih dari 4 orang. Lalu dia jawab ya udah kalau dia nyaman begitu ya sudah, itu kan bukan urusan saya. Lalu sekarang dia di doxing dia adalah pendukung freesex," ujarnya.
Terkait TWK sendiri, Putri mengatakan ia dan rekan-rekannya sebenarnya pernah menjalani TWK sebelum masuk dan bekerja di lembaga anti rasuah.
Tes itu dilakukan saat ia mengikuti pendidikan bela negara di bawah bimbingan Kopassus selama 48 hari.
Putri mengaku telah bergabung dengan KPK sejak 2017 lalu. Proses yang ditempuhnya tidak mudah lantaran harus melalui jalur seleksi 'Indonesia Memanggil 11'.
Baca juga: Pegawai KPK Sebut Dari 200 Soal TWK Hanya Satu Pertanyaan yang Menyangkut Pemberantasan Korupsi
"Aku bekerja di KPK sejak tahun 2017, jadi totalnya 4 tahun. Saya ikut dan saya masuk ke KPK melalui Indonesia Memanggil 11. Jadi Indonesia Memanggil itu kan rekrutmennya KPK dan aku angkatan ke 11," kata Putri.