Polisi setempat menyatakan, bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan. Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ayahnya sedang sakit dan tak bisa bekerja,
“Kenapa kita bisa begitu kejam memperlakukan anak-anak? Ke orang dewasa saja tidak pantas, apalagi ke anak-anak yang masih belum matang kejiwaannya. Mereka harus dilindungi, bukan dihukum seenaknya. Kami semakin menyesalkan ketika tahu bahwa anak tersebut terpaksa melakukan karena ayahnya tidak bisa mencari nafkah,” lanjut Danik.
Sudah sepatutnya aksi main hakim sendiri seperti itu dihilangkan. Hukum harus ditegakkan tapi dengan cara-cara yang benar, manusiawi, dan sesuai prosedur.
Menurut Danik, “Lebih jauh, perlakuan tidak manusiawi tersebut, potensial membawa dampak psikologis bagi si anak. Alih-alih membuat jera, perlakuan tersebut bisa memunculkan problem baru di kemudian hari.”
Selain itu, di hari-hari mendatang, PSI mengingatkan solidaritas sosial seharusnya tetap terjaga agar perbuatan semacam yang dilakukan si bocah bisa dicegah.
“Terkhusus di masa pandemi seperti sekarang, solidaritas sosial harus tetap dijaga, bahkan ditingkatkan Sehingga setiap kali ada keluarga yang kekurangan, bisa segera diketahui dan dibantu,” pungkas Danik.