Masalah ini berakhir setelah kedua belah pihak duduk bersama dan melakukan mediasi.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, apa yang terjadi antara Amon Djobo dan Kolonel Imanuel hanya merupakan persoalan kesalahpahaman belaka.
"Sudah, sudah bicara. Sudah aman. Kita akan selesaikan dengan baik, kita sama sama aparat pemerintah, itu kan hanya salah paham biasa itu," ujar Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, 18 Desember 2020.
5. Marahi 2 Staf Risma
Kini, Amon Djobo menjadi sorotan setelah kedapatan memarahi dua staf Mensos Risma.
Dari video yang beredar, Amon Djobo yang mengenakan pakaian safari warna merah dan topi tampak memarahi dua orang tersebut.
Terdengar, Amon Djobo marah dan menyebut soal pendistribusian bantuan sosial PKH Kemensos.
Ia marah karena bantuan sosial yang seharusnya diurus oleh daerah, malah diurus oleh DPRD Alor.
Amon Djobo juga mengusir dua staf itu agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.
Ia tampak tidak peduli dan berjalan meninggalkan staf tersebut setelah meluapkan kemarahannya.
Kepada wartawan, Amon Djobo mengakui video yang beredar tersebut adalah dirinya.
Ia memarahi dua staf Kemensos yang datang untuk melaporkan terkait bantuan santunan kematian bagi korban bencana Siklon Seroja di wilayah itu.
Pemicu kemarahan itu, berawal dari laporan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan virtual penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021 lalu.
Saat itu, Risma melaporkan kepada Presiden, telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Kabupaten Alor melalui DPRD.
"Tanggal 6-7, Presiden pimpin rapat virtual dengan gubernur dua provinsi dan bupati."
"Menteri Sosial laporkan kirim bantuan lewat DPRD Alor. Itu membuat ketersinggungan kami," kata dia.
Karena itu, saat dua anak buah Risma datang untuk melaporkan soal bantuan tersebut, Amon Djobo tersulut emosi dan langsung marah.
Ia mengatakan, harusnya bantuan itu diberikan melalui DPRD saja.
"Mereka datang yang dua orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang meninggal Rp 15 juta."
"Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami," ujar dia.
Menurut Amon, kemarahannya beralasan karena ia menilai Kemensos melangkahi Pemerintah Kabupaten Alor dalam penyaluran bantuan bagi korban bencana.
"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tambah Bupati Amon.
Namun demikian, terkait kejadian itu, diakui Amon Djobo telah terjadi dua bulan silam.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan video itu hingga viral.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Marahi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Bupati Alor NTT : Mereka Langkahi Pemerintah Daerah