News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Beredar Transkrip Rekaman Bambang Pacul yang Sebut Siapa Pun Calon Presidennya, Puan Wakilnya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul membuat heboh dengan "serangannya" terhadap Ganjar Pranowo.

Kini beredar rekaman suara mirip anggota DPR yang kerap berkomentar kontroversial tersebut.

Dalam rekaman 3 menit 46 detik yang diduga diambil pasca-konsolidasi PDI Jateng yang tak mengundang Ganjar, di Semarang 22-23 Mei 2021 lalu itu, suara mirip Bambang Pacul menganalogikan Puan Maharani dengan iklan produk teh botol.

"Teh botol sosro, apapun makanannya Puan Maharani wakilnya, siapapun calon presidennya wakilnya PM (Puan Maharani)," dalam rekaman tersebut.

Berikut transkrip lengkap perbincangan Bambang Pacul dengan sejumlah orang yang diperoleh Tribunnews.com

Teh Botol Sosro, apapun makanannya, Puan Maharani wakilnya. Siapapun calon presidennya, wakile (wakilnya) PM.

Baca juga: Survei CISA: Anies, AHY, Ganjar Tiga Besar Capres dengan Elektabilitas Tertinggi

Lha kita punya partai sendiri kok. Punya golden ticket, nyalon dewe iso kok (nyalon sendiri bisa) kok. Kene njaluk (kita minta) wakil ... (tdk jelas)

Tapi kalau kita ingin menurunkan pada level wapres, kiro-kiro sing didadekne (kira-kira yang dijadikan) presiden seko (dari) PDIP seneng ora? (senang nggak?) Seneng ora? happy-happy no Pak.

Teorine sopo (teorinya siapa)? Koyo ngono ko dikekne wong liyo (kayak gitu kok dikasih orang lain).

Sampeyan punya perusahaan? ... (tdk jelas)

Lha kalau belum ada yang lain-lain, ya dia (Ganjar) sendiri yang mau meluncur ke atas to Pak.

Yang lain blm ada cerita. Puan Maharani cerita apa wong crito ora oleh (tidak boleh)? Tetap wae (tetap saja) surveine (surveinya) rendah.

Pokoke rumuse (rumusnya) Puan Maharani Teh Botol Sosro. Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro. Siapapun calon presidennya, wakile PM.

Masuk akal ra? (Masuk akal tidak?)
Apakah presidene Ganjar wakile Puan? Ya ga bener.

Dalam soal capres, DPD PDI Perjuangan tidak sejalan dengan kekarepane (keinginan) Ganjar.

DPD PDI Perjuangan Jateng tidak sejalan dengan kemauan Ganjar dalam hal pencalonan presiden

Apa yg diinginkan? DPD PDIP menunggu titah ketua umum

Kita sudah mempersiapkan, krn apa sejak ngomong sama ketua umum, saya jelaskan kok.

Aku ngimpine (aku mimpinya) Ganjar sing arep tak kei (yang akan diberi) rekomendasi. Mohon izin bu saya mengundurkan diri.

Wani (berani) ... (tdk jelas). Ngko nek Ganjar dikei (nanti kalau Ganjar diberikan) rekomendasi. Kemungkinan iki ono ora (Kemungkinan ini ada tidak)? Ya ada, tp 0,00 persen.

Sih ono (selama masih ada) Mbak Puan ra iso no (tidak bisa dong), teorine sopo (teori siapa)?

Ya dulu pak Jokowi bisa. Lha Mbak Puan sih indil-indil (imut-imut) kok.

Saiki ora iso (kalau sekarang tidak bisa). Semua lorong kekuasaan Istana tahu, semua lorong di Senayan tahu, kurang opo (kurang apa)?

Kekuasaan republik itu hanya ada di dua titik, Senayan dan Istana

Mbak Puan pernah bergerak di dua lorong itu kok, pengalamane wis duwe (sudah punya) ..(tdk jelas) wis kenal kabeh (sdh kenal semua), lebih gampang.

Nanti kalau saya menegur, dia (Ganjar) marah. "Memang kamu siapa Cul negur-negur aku? Sing iso negur aku ki Bu Mega." Kan ngono cocote dekke (Kan begitu mulutnya dia/Ganjar).

DPD dan Ganjar beda pendapat. Ben sing biji (biar yang menilai) ketua umum.

Nek aku dikei (kalau saya diberi) kewenangan yo tak (ya akan) tarung, tarung. Aku ra peduli (nggak peduli)

Ning tak kei reti sampeyan semua (tapi saya beritahu kalian semua). Kalau rekom ke Ganjar, Bambang Pacul mengundurkan diri dari jabatannya.

Satrio (ksatria) pak. Ora sudi aku didadekne (tidak sudi aku jadi) wong edan (orang gila).

Hingga berita ini diturunkan Tribunnews sudah mencoba konfirmasi kepada ke Bambang Pacul, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan sejumlah elite PDIP lainnya tapi belum mendapat jawaban.

Wacana Puan-Anies

Sementara Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima menanggapi wacana duet Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dlam Pilpres 2024.

Menurut Aria Bima, terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi urusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"(Pilpres) 2024 Wallahu a'lam, Ibu ketua umum yang memutuskan," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Baca juga: POPULER Nasional: Ganjar Soal Nyapres | Alasan Dipilihnya Abdee Slank jadi Komisaris Telkom

Menurut Bima, saat ini kader PDIP diminta fokus menyelesaikan persoalan Covid-19.

Hal itu sesuai arahan dari Megawati Soekarnoputri.

"PDI Perjuangan enggak usah ribut seorang capres cawapres, tidak ada ruang untuk memikirkan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Mikir covid-19 itu penting," ucap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.

Aria Bima enggan menanggapi lebih jauh saat disinggung adakah peluang PDIP menggaet Anies.

Menurutnya, sebaiknya Anies menyelesaikan persoalan Covid-19 di Ibu Kota.

"Selesaikan dulu kompetensi mereka sebagai gubernur. Rakyat yang akan menentukan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, usulan menduetkan Puan-Anies disampailan politikus PDIP Effendi Simbolon.

Dia menyebut duet Puan-Anies sebagai rekonsiliasi nasionalis dengan religius.

Anggota Komisi I DPR RI itu menyarankan Gerindra mendukung pasangan Puan-Anies tanpa memiliki calon, baik di posisi capres maupun cawapres.

"Saya punya usul, saya bilang Mba Puan itu dipasangakannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi kepada wartawan, Minggu (30/5/2021).

"Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," lanjut Effendi.

Apa respons Gerindra soal wacana Puan-Anies?

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa wacana tersebut merupakan hak pribadi seseorang untuk mengusulkan pasangan capres dan cawapres.

Dia mengingatkan bahwa hal itu bukan merupakan sikap resmi partai.

"Seorang warga negara itu boleh saja menyampaikan pendapat mau memasangkan siapa dengan siapa untuk pilpres. Dan itu bukan sikap pribadi partai tentunya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).

"Jadi itu bebas saja mau disampaikan, mau dengan siapa, dengan, siapa itu tidak ada pengaruhnya juga bagi Gerindra. Silakan saja itu hak beliau," lanjut Dasco.

Lebih lanjut, Dasco mengungkapkan bahwa partainya tetap berkomunikasi dan berhubungan baik dengan PDIP.

Namun saat ini yang menjadi konsen Gerindra adalah konsolidasi hingga tingkat akar rumput.

"Sementara pilpres masih jauh kami dengan PDIP hubungan tetap baikĀ  dan kami sama-sama saat ini terutama Gerindra melakukan konsolidasi partai untuk menguatkan partai sampai dengan di akar rumput," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini