TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menjawab tantangan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto untuk berdialog terbuka soal kontroversi dana haji.
Diketahui, Yandri Susanto beberapa waktu lalu, mengungkap adanya berbagai isu dilontarkan sejumlah tokoh terkait tidak adanya keberangkatan calon jemaah haji tahun ini.
Yandri pun menyebut nama Rocky Gerung dan Rizal Ramli sebagai tokoh yang melontarkan tanggapan sesat soal haji.
ia secara terang-terangan mengajak keduanya berdialog terbuka agar tak ada pemahaman yang tersesat di masyarakat.
Baca juga: Jika Arab Saudi Berikan Kuota Haji dalam Waktu Dekat, Apakah Jemaah Indonesia Diberangkatkan?
Mulai dari isu soal utang katering di Arab Saudi hingga mengaitkan dengan Habib Rizieq Shihab.
"Utang tidak ada sama sekali. Kata-kata bohong stop. Tidak benar, kita tidak punya utang pemondokan dan katering di Saudi. Itu sesat. Katanya gara-gara Habib Rizieq. Tolong jangan dikaitkan," tutur Yandri.
"Bikin forum terbuka, roki gerung, rizal ramli. kita bikin itu agar tidak menyesatkan," imbuhnya, dikutip dari Kompas TV, Senin (7/6/2021).
Mengutip tayangan Mata Najwa, Rabu (9/6/2021), Rocky dan Yandri akhirnya dipertemukan.
Pada kesempatan itu, Rocky mengatakan komentar yang ia lontarkan itu ditujukan kepada Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Baca juga: BPKH Sebut Dana Haji Bisa Ditunaikan Tapi Tidak Disimpan di Brankas
Ia juga menyebut, pertemuannya dengan Yandri ini sebagai perdebatan yang tertunda.
"Kalau saya terangkan kepada Yandri, nanti dia nggak ngerti apa yang saya maksud."
"Saya berkomentar pada keterangan Dasco, bahwa dia tahu informasi tertinggi bahwa Pemerintah Arab Saudi membatalkan itu. Saya tanya itu (kepada Dasco), 'Berarti anda berkomunikasi dengan Raja Arab Saudi kan yang tertinggi'," ucapnya, Rabu (9/6/02021).
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi membantah kalau Indonesia tak dapat kuota haji.
Baca juga: Pembatalan Haji Dinilai Tak Berdampak Signifikan Bagi Penyedia Travel Umrah dan Haji
Rocky juga angkat suara soal pernyataannya yang mengidentifikasi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi dalam keadaan tidak baik.
Hal itu dikaitkannya dengan Habib Rizieq Shihab.
"Saya analis bikin itu, biasa dalam analisi diplomatik, bukan soal haji tapi juga soal pre-teks.
"Saya menganalisis diplomasinya itu," ungkap Rocky Gerung.
Yandri pun sontak membalas jawaban Rocky Gerung itu. Ia menyebut apa yang dikemukakan Rocky adalah analisa liar.
Baca juga: Tahun Depan, Pemerintah Bahas Persiapan Haji Lebih Awal dengan Arab Saudi
"Itu analisa liar bang Rocky," ucap Yandri.
Ketua Komisi VIII DPR RI itu menegaskan, batalnya haji tak ada kaitannya dengan hubungan diplomati kedua negara dan Habib Rizieq.
"Tidak ada kaitannya, karena sampai sekarang faktanya kemarin juga dibantah enggak ada persoalan dipolmasi kok sama Indonesia. Itu duta besar yang ngomong lo," ungkap Yandri.
Disebutkannya, hingga kini belum ada satu pun negara yang mendapat kuota haji.
"Bukan hanya Indonesia, jadi bang Rocky harus melihat dunia internasional."
"Terlalu sempit analisanya," tandasnya.
Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung ikut angkat bicara soal pembatalan pemberangkatan jamaah haji Indonesia 2021.
Pembatalan ini diklaim dilakukan pemerintah Indonesia sebelum Arab Saudi menetapkan boleh tidaknya penyelenggaran haji tahun ini.
Hal ini, kata Rocky Gerung, memunculkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
Bahkan, menurutnya, masyarakat mencurigai adanya pengalihan dana haji.
"Kita mau tahu mengapa rakyat justru curiga ini bukan soal kuota, tapi soal duit yang gak ada untuk memberangkatkan jemaah, " katanya di youtube Rocky Gerung Official seperti dikutip dari Tribun Timur, Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Jemaah Haji 2021 Batal Berangkat, AMPHURI: Pertimbangan Sudah Tepat, Kami Hargai Keputusan Tersebut
Hal itu kata Rocky terlihat dari ketidakjelasan di dalam manajemen dana haji.
"Rakyat bahkan anggap 'dana gue sudah dipakai bikin jalan tol dan sekarang tol bangkrut," tambahnya.
Soal lain, kata mantan dosen filsafat ini, adalah adanya persoalan di Garuda yang merupakan maskapai pemberangkatan haji.
"Soal Garuda yang mungkin menghitung bahwa 'ya gak bisa lagi kita bawa jemaah dengan konsekuensi perusahaan lagi bangkrut'," katanya.
Tidak berhenti sampai di situ, Rocky juga mengidentifikasi adanya hubungan yang tak harmonis antara Indonesia dengan Arab Saudi.
Baca juga: Menag Yaqut Segera Bahas Persiapan Ibadah Haji 2022 dengan Arab Saudi: Semoga Pandemi Sudah Teratasi
Salah satunya terkait Habib Rizieq.
"Sebetulnya gak enak juga bagi Pemerintah Arab Saudi mengizinkan Habib Rizieq pulang. "
"Bertahun-tahun di rawat di situ, terus dihukum. Kan itu semacam perasaan bersalah juga," beber Rocky Gerung.
"Pemerintah Arab menganggap 'lah kita justru di sini ingin Habib Rizieq supaya jadi warga negara lagi di situ. Bukan malah dinyatakan kriminal'," pungkasnya.
Baca seputar ibadah haji 2021 lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latifa, Tribun Timur/ Ilham Arsyam)(Kompas TV/ Fadhilah)