News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Unik

Terjebak Kudeta, 200 Pengawal Bung Karno Sebulan Jadi Tahanan di Aljazair

Penulis: Febby Mahendra
Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Ir Soekarno sempat terjebak dalam perjalanan ke Aljajair gara-gara di negeri bekas jajahan Prancis itu terjadi kudeta. Bahkan pasukan pengamanannya, Tjakrabirawa sempat ditahan sebulan. Foto ini menunjukkan Ni Luh Putu Sugianitri, sosok Polwan dan Ajudan Terakhir Bung Karno bersama Soekarno.

Kekuasan Presiden Ahmed Ben Bella berakhir setelah digulingkan Kolonel Houari Boumedienne, Panglima Tentara Pembebasan Aljazair.

Tentu saja kudeta itu mengacaukan rencana KAA II yang dijadwalkan dimulai 25 Juni 1965.

Kolonel  Boumedienne menyatakan KAA II tetap jalan terus dan Bung Karno diharapkan menjadi tamu istimewa karena merupakan tuan rumah KAA I di Bandung.

Tak pelak, kudeta di Aljazair itu menjadi dilema bagi pemerintah Indonesia.

Manakala Bung Karno menghadiri KAA II dapat diartikan mengabsahkan pemerintahan Boumedienne, tetapi manakala memboikot berarti protes.

Para pejabat dan pembantu Bung Karno tidak mengetahui siapa Kolonel Boumedienne, apakah antek CIA (dinas rahasia AS) atau bukan.

Bung Karno kemudian menyatakan mendukung pemerintah baru Aljazair, setelah hal serupa dilakukan pemeritah Suriah.

Namun pada detik-detik terakhir menjelang hari H konferensi, gedung yang hendak dipakai untuk acara itu hancur lebur akibat bom waktu.

Baca juga: Orang Gila Masuk ke Pesawat Kepresidenan Bung Karno di Bandara Manila

Melewati perundingan alot

Ada dugaan kuat pelaku peledakan adalah agen rahasia Amerika Serikat (AS) untuk menggagalkan KAA II.

Menteri Luar Negeri China, Chen Yi, yang sudah telanjur mendarat di Algier, mengusulkan supaya  acara ditunda saja karena mereka datang ke Aljazair bukan untuk dibunuh.

Sementara pemerintah baru Aljazair mendapat kabar, di Jakarta telah terjadi kudeta terhadap Bung Karno dan pelakunya adalah pasukan Tjakrabirawa.

Tak mengherankan pemerintah Aljazair kemudian menahan personel Tjakrabirawa yang berada di negara itu.

Hampir sebulan mereka meringkuk dalam tahanan, sampai Kolonel Maulwi Saelan, Wakil Komandan Tjakrabirawa, menyusul ke Aljazair.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini