TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan penyebab utama kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Ia mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia melonjak karena mobilitas masyarakat saat libur panjang Idul Fitri 2021.
Analisis itu berdasarkan kejadian pada libur panjang 2020 lalu.
"Peningkatan penularan yang terjadi saat ini kaitannya dengan mobilitas dan kerumunan terkait dengan liburan panjang yaitu liburan Idul Fitri," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Karena polanya sama dengan kejadian-kejadian seperti tahun lalu pada saat libur panjang," jelas Wiku.
Baca juga: Ganjar Blusukan ke Pasar & Imbau Bahaya Corona Varian India: Virusnya Joget-joget, Nularnya Gampang
Ia menyebut, kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal Februari 2021 terus menurun.
Namun, jumlah kasus baru di Indonesia mengalami kenaikan setelah libur panjang lebaran 2021.
"Mulai awal Februari 2021, kasus di Indonesia terus menurun."
"Setelah ada libur panjang Idul Fitri, jadi naik sesuai dengan kalkulasi yang ada," jelasnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: Uji Lab Varian Baru Corona Dipercepat Jadi Satu Minggu
Wiku berujar, belum diketahui apakah Covid-19 varian Delta merupakan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Namun, Satgas menilai libur panjang Idul Fitri menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.
"Pada saat penularan tinggi dan juga dilakukan Whole Genome Sequencing, ketemu dengan varian-varian virus tertentu seperti dari India, itu membuktikan bahwa virus-virus varian tertentu sudah bersirkulasi di Indonesia," kata dia.
"Namun, untuk mengetahui apakah penyebabnya peningkatan kasus itu karena varian atau karena peningkatan kasus terkait dengan libur panjang, yang jelas kita bisa melihatnya dari libur panjang."
"Perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan Whole Genome Sequencing dari varian-varian tertentu dengan peningkatan kasus itu," beber Wiku.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 17 Juni 2021: Kasus Baru Naik, Tambah 12.624 Pasien
Sebelumnya, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, lonjakan kasus yang terjadi saat ini akibat pergerakan masyarakat yang terus meningkat sejak awal Ramadan hingga puncaknya setelah Idul Fitri.
“Diperkirakan jumlah orang yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya selama arus mudik ataupun arus balik mencapai 5 hingga 6 juta orang."
"Kondisi ini yang menjadi penyebab lonjakan kasus ditambah kendornya protokol kesehatan di masyarakat."
"Sehingga, laju penularan virus di masyarakat penyebab semakin meningkat,” ujarnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Kasus Corona Naik dan Temuan Varian Baru, DPRD DKI Minta Pemprov Tak Paksakan PTM
Nadia lalu mengimbau agar masyarakat tidak jenuh untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Kami sangat berharap masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," imbaunya.
"Hal ini juga berlaku bagi yang telah divaksinasi. Kita tentu saja tidak ingin lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah provinsi dan mengakibatkan angka keterisian rumah sakit melonjak drastis terjadi di daerah tempat kita tinggal."
"Kita harus memikirkan bukan hanya kesehatan diri kita sendiri, namun juga anggota keluarga kita yang lain dan juga tenaga kesehatan yang bekerja sangat keras dalam menangani pasien,” jelas Nadia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)