TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei LSI Denny JA menyebut keberadaan King/Queen Maker jelang kontestasi politik 2024 mendatang akan sangat menentukan bursa calon presiden (capres).
King/Queen Maker yang dimaksud yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Meski belum ada capres premium, namun terdapat 3 king/queen maker yang akan menentukan siapa saja capres yang naik ring di pilpres 2024," ujar Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby saat konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021).
Mengapa mereka disebut king/queen maker? berikut alasannya :
1. Megawati
Adjie mengungkapkan, Megawati menjadi King/Queen Maker yang menempati posisi pertama.
Itu dikarenakan kursi PDIP saat ini di DPR RI adalah 128 kursi.
Dengan syarat 20% kursi DPR RI (20% x 575 kursi), maka total kursi yang dibutuhkan seorang capres sebesar 115 kursi.
Artinya, PDIP sudah melampaui persyaratan 1 tiket tanpa berkoalisi dengan partai lain sekalipun.
"Namun demikian, Megawati Soekarnoputri sudah menjadi ibu bangsa. Bukan eranya Megawati lagi untuk menjadi Capres/Cawapres," tutur Adjie Alfaraby.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo Subianto Teratas Capres 2024, Ganjar dan Anies Menyusul
2. Airlangga Hartarto
Adjie mengatakan, King/Queen Maker kedua adalah Airlangga Hartarto.
Kursi Golkar di DPR adalah 85 kursi, artinya Golkar sudah mencapai 3/4 tiket.
Golkar hanya butuh tambahan 30 kursi (1/4 kursi) untuk bisa mencalonkan capres/cawapres 2024.
"Jika salah satu partai yang saat ini punya kursi DPR (kecuali PPP) ikut berkoalisi dengan Golkar, maka sudah cukup memenuhisyarat pencalonan. Dan Airlangga berpotensi menjadi capres maupun cawapres," jelas Adjie Alfaraby.
3. Prabowo Subianto
King/Queen Maker ketiga adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dengan memperoleh 78 kursi di DPR, Partai Gerindra juga sudah mencapai 3/4 kursi.
Gerindra hanya butuh tambahan 37 kursi lagi (1/4 kursi) untuk bisa mencalonkan capres atau cawapres.
Adjie mengatakan, Prabowo masih berpotensi maju sebagai capres pada kontestasi politik 2024 mendatang.
"Prabowo berpotensi menjadi capres 2024. Namun tidak pas lagi menjadi cawapres. Karena Prabowo sudah naik pangkat menjadi capres (dua kali pada 2014,2019)," kata Adjie Alfaraby.
Ada yang bisa jadi capres
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan ketiga king/queen maker itu memiliki kemungkinan berbeda untuk maju tidaknya sebagai capres atau cawapres.
Menurut Adjie, meski PDIP bisa mencalonkan capres sendiri, namun nampaknya Megawati tak akan maju di 2024.
Dia mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut saat ini lebih berperan sebagai tokoh bangsa.
"Queen maker Megawati Soekarnoputri saat ini kecenderungannya adalah menjadi tokoh bangsa atau Ibu bangsa. Kecil kemungkinan, atau tidak terlihat, intensi dari Ibu Mega untuk maju sebagai capres atau cawapres lagi," ujar Adjie, dalam rilis secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Sementara Airlangga selaku Ketua Umum Partai Golkar dinilai berpotensi menjadi capres atau cawapres di 2024 mendatang.
Baca juga: Nurul Arifin Bersyukur Golkar Berada di Peringkat Tiga Besar Survei SMRC
Sebab, kata dia, Golkar memiliki kursi nomor dua di parlemen, sehingga berpeluang besar maju dengan berkoalisi.
"King maker Airlangga Hartarto berpotensi menjadi capres mau pun cawapres," jelasnya.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dilihat Adjie berpeluang besar menjadi capres di 2024. Hanya saja tidak untuk menjadi cawapres.
"Prabowo Subianto sebagai king maker, ini kemungkinan hanya berpotensi menjadi capres. Karena istilahnya Prabowo ini sudah naik pangkat dua kali menjadi calon presiden di tahun 2014 dan 2019," pungkasnya.
Survei teratas
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei soal elektabilitas calon presiden (capres) di 2024.
Ada sejumlah nama besar yang menempati tiga besar: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
"Capres veteran ya Pak Prabowo saat ini memilik elektabilitas yang paling tinggi 23,5 persen," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby.
Sementara itu, Adji menambahkan untuk Ganjar Pranowo memiliki persentase elektabilitas sebesar 15,5 persen.
"Anies Baswedan 13,8 persen, Sandiaga Uno 7,6 persen, dan ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 5,3 persen," tambahnya.
Adjie mengatakan metode dalam survei ini menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 responden dan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisoner.
Baca juga: Prabowo Akui Siap Jadi Capres 2024, Habiburokhman: Kita Tunggu Pernyataan Resmi Beliau
Sementara untuk waktu survei dilakukan selama 27 Mei-4 Juni 2021 di 34 provinsi.
Responden diberi pertanyaan: Bila pemilihan presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara 9 nama-nama berikut?
Meski demikian, Adji mengatakan bahwa nama-nama di atas belum menjadi capres premium.
"Dalam dua tahun terakhir, belum ada capres premium. Capres premium adalah capres yang elektabilitasnya di atas 25 persen. Angka di atas 25 persen itu adalah menunjukkan kandidat yang kuat," tandas Adjie.
Berikut nama-nama yang memiliki elektabilitas sebagai capres menurut LSI Denny JA:
Prabowo Subianto: 23,5%
Ganjar Pranowo: 15,5%
Anies Baswedan: 13,8%
Sandiaga Uno: 7,6%
Airlangga Hartarto: 5,3%
Agus Harimurti Yudhoyono: 3,8%
Puan Maharani: 2%
Moeldoko: 0,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 26,5%