Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini berupaya membangkitkan semangat para penerima manfaat yang saat ini diberdayakan Kemensos di Sentra Kreasi Atensi, Bekasi Timur, Jawa Barat.
Dia menginginkan para penerima manfaat yang kini sudah berjumlah puluhan orang itu bisa mengambil contoh dari publik figur kenamaan Tanah Air, Raffi Ahmad dan Chef Renatta.
Kata Risma, Raffi Ahmad merupakan satu dari beberapa nama besar artis yang saat ini sudah mendulang kesuksesan.
Kendati begitu, Risma meyakini perjuangan dari sosok pemilik RANS Entertainment itu tidak mudah.
Tentunya dalam meraih kesuksesan, Raffi Ahmad melalui banyak proses dan upaya keras untuk mencapainya.
Hal itu disampaikan mantan orang nomor satu di Surabaya itu kala dirinya menyambangi Sentra Kreasi Atensi bersama Raffi Ahmad dan Chef Renatta Moeloek, Jumat (20/6/2021).
"Karena Itu supaya penerima manfaat, para ibu-ibu, bapak-bapak tidak boleh menyerah dan tidak boleh putus asa," kata Risma.
Lantas kepada Raffi dan Renatta, Menteri Risma bercerita kalau para penerima manfaat yang jumlahnya puluhan tersebut di Sentra Kreasi Atensi itu berasal dari beragam latar belakang.
Baca juga: Bakal Tampung 1.000 PMI dari Malaysia, Gubernur Sulbar Koordinasi dengan Mensos Risma
Banyak di antara mereka kata Risma, merupakan Tuna Wisma bahkan ada beberapa dari mereka merupakan korban tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kendati begitu, Risma kembali menguatkan, kalau menjadi tuna wisma bukanlah takdir yang sudah digariskan Tuhan.
Melainkan kata dia, kondisi tersebut bisa diubah selama para penerima manfaat memiliki semangat dan kemauan untuk terus berupaya.
Baca juga: Risma Minta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Respon Cepat Kebutuhan PPKS dan ODGJ
"Kalau bapak bekerja yang tulus dan ikhlas yakinlah tidak ada yang tidak mungkin, semua itu mungkin (berubah) asal mau, tinggal panjenengan (bapak ibu) mau apa tidak," katanya.
Turut hadir, Chef Renatta Moeloek dalam acara tersebut mengatakan, kalau kerja keras merupakan hal yang harus dijadikan sesuatu yang normal.
Sebab kata dia, berkat dari bekerja keras tersebut maka, kesuksesan yang dinilai tidak mungkin akan menjadi mungkin.
Baca juga: Mensos Risma: 9,3 Persen Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
Hal itu didasari karena, dia mengaku membuktikan hal itu semua sendiri berdasarkan pengalamannya sebelum menjadi seperti saat ini.
"Harus dinormalkan, kerja keras itu harus dinormalisasi kan," ujar Renatta.
Sebelumnya, Kementerian Sosial RI (Kemensos) memberdayakan puluhan penerima manfaat dengan berbagai latar belakang untuk dapat berwirausaha di sebuah tempat khusus yang dinamakan Sentra Kreasi Atensi.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah melalui Kemensos tersebut yakni agar para penerima manfaat dapat memiliki penghasilan yang lebih baik.
"Ingin memberikan semangat, memberikan tempat, memberdayakan agar mereka (penerima manfaat) dapat bertahan hidup, survive," kata Menteri Risma.
Para penerima manfaat ini kata Risma merupakan mereka yang kondisi perekonomiannya lemah.
Dominan dari mereka yang diberdayakan yakni para pemulung, tuna wisma, pencari rongsok hingga manusia silver.
"Kalau di Sentra Kreasi ini ada 38 (orang) sudah jalan, ada pemulung, ada tunawisma yang di pinggir jalan kaya manusia silver, ada anak jalanan juga, disediakan tempat untuk mereka berusaha," ucapnya.
Lanjut Mantan Walikota Surabaya itu, agar usaha dari para penerima manfaat tersebut berkembang, pihaknya turut memberikan pelatihan.
Adapun pelatihan yang diberikan Kemensos yakni dalam waktu pertemuan yang rutin setiap Sabtu-Minggu.
"Kami akan terus setiap sabtu kami ada traning Sabtu-Minggu mereka biasanya lihat utk kegiatan training, kita rutin setiap sabtu minggu. Tapi juga kami adakan evaluasi untuk progres nya seperti apa," kata Risma.