TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Sukarelawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer dengan tegas menolak adanya wacana jabatan presiden hingga tiga periode.
Immanuel menilai gagasan tiga periode ini akan menjadi tidak baik bagi alam demokrasi.
"Kami menolak gagasan tiga periode ini. Ini tidak baik bagi alam demokrasi," kata Immanuel dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (20/6/2021).
Bahkan Immanuel menegaskan, meski dirinya adalah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), tapi ia merasa tidak menyetuju gagasan tersebut.
Baca juga: Sukarelawan Jokpro Dukung Presiden 3 Periode, Sebut Duet Jokowi-Prabowo Bisa Tekan Ongkos Politik
Jika gagasan tiga periode ini hanya sebagai bahan diskusi saja, Immanuel mengaku masih bisa menerimanya dan merasa tidak masalah.
"Sekali lagi kami menyampaikan walaupun saya sebagai pendukung Presiden Jokowi. Saya rasa wacara presiden tiga periode ini, sebagai alat untuk menjadi bahan diskusi itu menurut kami tidak masalah," tegas Immanuel.
Namun lain halnya ketika gagasan ini menjadi praktek politik untuk Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Immanuel jabatan presiden hingga tiga periode ini justru akan menjadi bencana bagi demokrasi itu sendiri.
"Tapi ketika ini menjadi praktek politik untuk 2024 maka ini akan menjadi bencana buat demokrasi itu sendiri," pungkasnya.
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode setelah Ramai Komunitas Jokowi-Prabowo 2024, Sejumlah Pihak Bereaksi
Umbas Ingatkan Semua Pihak Hormati Konstitusi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas menegaskan berdasarkan Pasal 7 UUD 1945, presiden dan wakil presiden (wapres) memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
Dengan demikian, presiden dan wapres dapat menjabat paling lama 10 tahun dalam dua periode.
Umbas berharap para pihak yang mengusulkan Jokowi kembali menjabat presiden agar memahami konstitusi.
Umbas menegaskan Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan, sangat menghormati konstitusi.
Baca juga: Muncul Wacana Tiga Periode, Demokrat: Indonesia Bukan Hanya Jokowi dan Prabowo