TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyoroti kebugaran dari para jajarannya.
Mereka yang kelebihan berat badan pun jadi sasaran Andika.
Hal itu terjadi saat Andika mengumpulkan para Pangdam dan Dandim se-Indonesia pada apel Danrem dan Dandim Terpusat 2020 dan Rapat Evaluasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 107 - 109 di Markas TNI AD, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari akun YouTube TNI AD, Andika awalnya memanggil dua orang jenderal yang disebutnya masih terlihat bugar dan tak kelebihan berat badan meski sudah memasuki usia pensiun.
Dua jenderal itu adalah Kapushubad Mayjen TNI Wahyu Agung dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara.
“Mas Kurnia, dan 1 senior saya jabatannya Kepala Pusat Perhubungan AD mohon maju sebentar. Ini adalah satu reminder atau pengingat kita semua Mas Kurnia usia 58, senior saya Mas Wahyu Agung juga begitu usia 57 tapi lihat ini sudah lebih tua tapi badannya masih bagus sekali,” ujar Andika, seperti dikutip Tribunnews.com dari YouTube TNI AD, Selasa (29/6/2021).
Setelahnya, Andika langsung meminta para Pangdam untuk menunjuk Dandim yang berbadan gembrot maju ke depan.
"Coba siapa yang gembrot para Pangdam, ada Dandim yang gembrot nggak, tunjuk suruh ke sini," kata Andika.
Ternyata cukup banyak para dandim yang memiliki berat badan berlebih.
Mereka lantas ditanya mengapa bisa memiliki berat badan berlebih oleh Andika. Kebanyakan mengatakan karena tak bisa menjaga pola makan.
Tapi salah satunya ada yang mengaku sudah memiliki berat badan berlebih sejak SMA.
“Beratnya berapa?” tanya Andika.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dandim 0808/Blitar Letkol Arh Dian Musriyanto Meninggal Terpapar Covid-19
“Siap. 95 kg,” jawab Dandim 0508/Bekasi Letkol Taufan Trianggoro.
“Mulai kapan gemuk begini?” tanya Andika lagi.
“Dari lulus SMA bapak,” timpal Taufan.
Andika menegaskan para pejabat TNI AD untuk selalu menjaga kebugarannya dan rajin berolahraga. Karena itu, dia pun meminta para Dandim yang memiliki berat badan berlebih berjanji untuk mengembalikan berat badannya ke normal dalam setahun.
“Kita foto, satu tahun lagi kita lihat. Mana fotografer, tolong difoto ini, diapit sama yang mau pensiun,” jelas Andika.
Andika lantas mengemukakan alasan mengapa ingin jajarannya rajin berolahraga. Dia khawatir jika jajarannya sudah memiliki berat badan berlebih sejak lama maka dapat terkena diabetes.
Apalagi di tahun ini, Andika mengungkap banyak prajurit yang meninggal dunia karena sakit berat akibat tak bisa menjaga pola makan.
"Saya khawatir dengan yang saya panggil ke depan ini harus dijaga. Sepintas ini, makanya saya tanya sudah berapa lama, kalau sempat lama dengan kondisi seperti tadi saya menduga ini jangan-jangan diabetes minimal. Karena apa penampilan. Kalau diabetes biasanya merembet," kata Andika.
"Tahun ini saja yang meninggal karena sakit, saya dilapori Aspers, 539 orang karena sakit, dari 539, yang sakit plus COVID-19, 58 orang. Jadi sebetulnya 500-an itu sakit berat. Sakit berat itu ada diabetes, gagal ginjal, jantung, stroke," imbuhnya.
Menurut Andika, jajarannya hanya perlu memiliki tekad keras untuk menjaga agar berat badannya tak berlebih dengan menjaga pola makan.
"Itu semua bisa kita jaga intinya harus lebih scientific tapi harus punya tekad keras mengukur diri jangan, alah besok aja sekarang makan dulu. Kuncinya bagaimana jaga makan," tandasnya.