Lalu Menteri BUMN Erick Thohir yang dalam hal gagasan, terobosan, dan kecekatan, menteri Erick terdepan.
Misalnya, kata Boni, ketika awal pandemi masuk ke Indonesia, dia bertindak cepat menyulap peruntukan wisma Atlit untuk fasilitasi pelayanan medis untuk pasien yang terpapar virus Covid 19.
Kemudian Menteri Yaqut, dinilai dari terobosan dan keberaniannya untuk mengubah paradigma dan perspektif publik terhadap institusi Kementerian Agama yang selama ini tidak begitu intim dan afirmatif dalam pendekatan pluralisme agama di Indonesia.
"Lalu Menteri Risma keunggulannya terletak pada komitmennya membersihkan institusi kemensos dari praktik korupsi,” urai Boni.
Sebagai penutup, Boni menjelaskan bahwa metodologi studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dikuantifikasikan dalam rangka menyederhanakan realitas kinerja kabinet yang kompleks.
“Tentu saja tidak ada kajian sempurna untuk menangkap betapa kompleksnya persoalan kinerja institusi negara. Namun, LPI berusaha melakukan analisis kualitatif dengan ramuan metode kuantitatif sederhana sebagaimana diterapkan oleh lembaga watchdog internasional seperti Freedom House di Washington, Amerika Serikat, dalam mengukur peta kebebasan demokratik di dunia,” pungkas Boni.