"Tapi sudahlah, masak iya sih kita mau hitung-hitung amal. Kan malu. Ini sih cuma ngasih tahu, kalau mau nanggapi kritik itu yang adil, yang fair."
"Jangan bikin narasi yang hanya menunjukkan seolah-olah Anda antri kritik, atau gak rela pemerintah dikritik," kata Marwan.
Marwan juga mengingatkan, walaupun berseberangan, jangan sampai kehilangan sikap adil.
"Jangan karena berseberangan, atau tidak suka, lalu kehilangan sikap fair, sikap adil. Mengapa?"
"Karena di bawah Mas Ibas, fraksi kami sejak awal sudah terjun langsung membantu rakyat yang kesusahan."
"Kami berpartisipasi, membantu pemerintah dengan cara kami, bukan hanya mengkritik," kata Marwan.
Diterangkan Marwan, kritikan yang dilontarkan Ibas ke publik tentang penanganan pemerintah adalah hal yang wajar.
Mengingat situasi yang terjadi saat ini, menurut Marwan, kenyataannya sedang darurat.
Bahkan, pemerintah terlihat kewalahan menangani efek yang ditimbulkan selama pandemi ini.
"Situasinya memang nyata-nyata darurat, sementara pemerintah tampak kewalahan. Makanya Mas Ibas mengingatkan."
Baca juga: Ibas Tetap Tak Hadiri Rapat Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Usai Disindir Andre Rosiade
"Kami kritik pake argumentasi dan data, Anda jawab asbun (asal bunyi), ya repot," ucap Marwan.
Dikatakan Marwan, Ibas memang mengkritik bahwa pemerintah terlihat ‘tidak berdaya’ menangani pandemi Covid-19, bahkan hingga sudah memasuki tahun kedua.
Salah satu indikasinya, tabung oksigen sulit didapat.
Oleh karena itu, dengan maksud mengingatkan pemerintah, Ibas mengatakan jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation, yakni bangsa yang gagal dalam ketidakmampuan menyelamatkan rakyatnya.