Selain itu juga membuat orang lain memberikan gagasan bahwa kebenaran yang akan kita munculkan itu adalah kebenaran dengan cara-cara yang negatif.
“Kita masuk ke era yang namanya post truth, bahwa kebohongan yang diulang terus menerus, itu akan dianggap sebagai kebenaran. Ini yang kemudian menjadikan teknologi atau media menjadi alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang lain,” ungkapnya.
“Perspektif kita mengenai media akan membantu kita mengenali pilihan yang kita buat, khususnya pada sebuah situasi di mana ketika tujuan media berbeda dengan tujuan diri kita,” bebernya.
“Semakin tinggi tingkat literasi seseorang, semakin mampu melihat berbagai macam dimensi dari konten yang diterima, dan sebaliknya semakin rendah, semakin tidak mampu melihat berbagai macam dimensi dari konten yang diterimanya,” imbuhnya.
Marsefio Sevyone Luhukay, S.Sos., M.Si. (Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UPH mengatakan, webinar ini sangat penting digelar sebagai upaya kampanye mengubah mindset orang tentang Covid-19.
"Tetapi juga perilaku orang-orang sekitar kita untuk bisa lebih baik lagi dalam menyikapi apapun secara lebih bijak dan lebih sehat terutama di era digital ini, dan juga mau untuk serta berpartisipasi dalam vaksin,” ujarnya.
Drs. Bambang Gunawan, M.Si., Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kominfo menegaskan, upaya-upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 tidak akan berhasil apabila tidak disertai dukungan masyarakat dalam mensosialisasikan 3M dan vaksinasi sebagai upaya untuk memutus rantai penyebarannya.
Menurutnya generasi milenial sebagai pengguna terbesar internet memiliki peranan yang penting dalam mengkonsumsi, membuat, dan menyebarkan konten-konten positif yang menyejukkan dan menginspirasi untuk kemajuan bangsa.