Tambahan tempat tidur itu, kata Luhut, sudah dilakukan dengan meminta bantuan TNI membuka RS darurat di lapangan, khususnya layanan ICU.
Baca juga: Pimpinan DPR Dukung Bio Farma Percepat Produksi Vaksin Covid-19
Baca juga: Cakupan Telemedicine Diperluas, Pasien Isoman di Bodetabek Kini Bisa Dapat Obat Covid-19 Gratis
Tak hanya itu, beberapa bangunan juga dialihfungsikan menjadi RS darurat dengan bantuan Kementerian PUPR.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan Indonesia saat ini kekurangan obat Remdesivir dan Actemra.
Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya agar Actemra bisa diproduksi di dalam negeri.
Pada Rabu, pemerintah sudah mulai merilis 300 ribu paket obat penanganan Covid-19 untuk diberikan kepada pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.
"Yaitu OTG 10 persen, paket untuk demam dan anosmia 60 persen, dan paket tiga, untuk deman dan batuk 30 persen."
"Jadi, paket obat ini akan menjangkau hampir 210 ribu kasus aktif, yang kami berikan."
"Ini akan berlangsung ke beberapa bulan ke depan," terang Luhut, Senin (12/7/2021).
Sementara itu, untuk pasokan oksigen, Luhut mengatakan masalah tersebut akan selesai pekan ini.
Saat ini pemerintah tengah dalam proses mengimpor 40 ribu ton oksigen cair dan 50 ribu tabung oksigen konsentrator.
Oksigen konsentrator berkapasitas lima liter tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat.
Baca juga: Bamsoet Apresiasi Polri Bongkar Perusahaan Penimbun Obat Penunjang Penyembuhan Covid-19
Baca juga: Nakes Segera dapat Booster, Satgas: Masyarakat Cukup Dua Dosis Vaksin Covid-19
"Nanti akan kita bagikan untuk digunakan, kasus-kasus ringan kita pinjamkan ke rumah-rumah."
"Setelah selesai digunakan, itu bisa diambil. Itu 5 liter bisa digunakan selama 5 hari," bebernya.
Diketahui, bantuan tabung oksigen, oksigen cair, tangki ISO, dan oksigen konsentrator dari Singapura, telah tiba pada Rabu di Pelabuhan Tanjung Priok.