News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BNPT: Virus Radikal Terorisme Tidak akan Pernah Berhenti

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia”.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menganggap radikal terorisme seperti virus yang terus menghantui bangsa Indonesia.

Menurut Boy, virus tersebut tidak akan pernah bisa berhenti menyerang tanah air. Gerakan radikalisme yang berujung terhadap aksi terorisme ini akan terus ada di Indonesia.

"Kalau Covid-19 Insya Allah 5 tahun kita bisa atasi Insya Allah. InsyaAllah waktu yang terlama menurut saya. Tapi virus radikal terorisme ini tidak bisa dipastikan 5 tahun lagi berhenti. Kenapa? karena ini gerakan masif yang dilakukan oleh manusia," kata Boy dalam diskusi daring 'Podcast Toleransi edisi HUT BNPT ke-11', Jumat (16/7/2021).

Ia menuturkan manusia memilik akal dan budi, sumber daya, hingga tujuan yang tertanam pada diri masing-masing.

Baca juga: Menpora Dorong Penguatan Wawasan Kebangsaan Untuk Tumbukan Anti Paham Radikalisme dan Terorisme

Hal inilah yang membuat sulitnya mengkontrol aksi radikalisme karena berada di pola pikir yang ada di diri manusia.

"Jadi kita akan menghadapi tantangan yang tidak pernah berhenti karena masyarakat dunia itu karena tidak ada presiden dunia kan. Siapa yang kuat dia yang menguasai dunia, kita jangan sampai menjadi korban bangsa Indonesia akibat kekuatan-kekuatan di dunia ini berseteru," ungkapnya.

Oleh karena, kata Boy, Indonesia harus waspada untuk menghadapi potensi ancaman yang dihadapi bangsa terkait terorisme. Apalagi dinamika di lapangan masih terus berkembang.

"Tugasnya BNPT untuk menjaga jangan sampai trans-nasional ideologi itu akhirnya bisa meluluhlantakkan kita sebagai bangsa Indonesia. Tentu kita tidak mau karena kita telah menerima warisan nilai luhur yang telah berjuang lebih berat lagi dari kita merebut kemerdekaan ini dengan segala keterbatasannya mengorbankan segala jiwa dan raganya," ujar Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini