TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader PDIP beramai-ramai memajang baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Demikian juga di Solo. Wali Kota setempat yang juga putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bahkan mengakui ada instruksi untuk memasang baliho Puan Maharani.
"Iya. Itu ada instruksi dari partai," kata Gibran dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (6/8/2021).
Namun ketika ditanya berapa total jumlah baliho yang dipasang, Gibran enggan menjawab.
"Enggak usah disebutkan (jumlah baliho)," imbuhnya.
Baca juga: Pengamat Politik: Dibandingkan Puan Maharani, Baliho Airlangga Hartarto Lebih Bisa Diterima Publik
Gibran juga tidak mau banyak menanggapi pertanyaan awak media terkait baliho Puan tersebut,
Ia beralasan masih banyak tugas yang harus dikerjakan dan ingin mengurus masalah Covid-19 terlebih dahulu.
"Ngurus Covid sik," katanya.
Manuver Hentikan Langkah Ganjar?
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai bertebarannya baliho Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai bentuk promosi dirinya menyongsong perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
Selain itu, baliho tersebut merupakan langkah untuk menghentikan kasak-kusuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga memiliki elektabilitas tinggi pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Baliho itu sebenarnya sekaligus ingin mengunci, menggembok, supaya tidak ada lagi pembicaraan bahwa capres 2024 dari PDIP itu Ganjar Pranowo," kata Adi kepada KOMPAS TV, Kamis (5/8/2021).
Menurut dia, masifnya pemasangan baliho Puan adalah untuk memperkenalkan ke publik kalau calon presiden dari partai berlambang banteng moncong putih itu ialah anak dari Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Bahwa tak ada lagi pembicaraan capres 2024 selain Puan, capres PDIP ya Puan. Dan itu sangat nyata dan jelas," ujarnya.