News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puan Maharani Dinilai Tepat Jadi Ketum PDIP setelah Megawati, Namun Belum Pasti untuk Pilpres 2024

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Puan Maharani.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani dinilai menjadi sosok yang tepat untuk duduk di kursi Ketua Umum (Ketum) PDIP setelah Megawati Soekarnoputri.

Hal itu diungkapkan Analis politik sekaligus Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago.

"Puan memang dianggap tepat dan potensial sebab ketua umum ini wajib ada garis ideologis Bung Karno-nya," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Minggu (8/8/2021).

"Kita kan tahu nilai jualnya PDIP itu ya trah Soekarno," sambungnya.

Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago (istimewa)

Sehingga, kans Puan untuk menjadi Ketum PDIP setelah Megawati turun gunung dinilai paling besar ketimbang kader lain.

"Puan lebih punya kans untuk menggantikan Megawati, trah Soekarno menjadi harga mati," ujar Pangi.

Baca juga: Gibran Pasang Foto Bareng Ganjar di Profil Instagram, Kode Dukungan? Relawan Beri Tanggapan

Peluang Puan di 2024

Sementara itu untuk peluang Puan menjadi berlaga di Pilpres 2024, Pangi menilai hal itu masih terlalu jauh.

Apalagi masih ada sejumlah kader PDIP lainnya yang disebut-sebut berpotensi untuk nyalon.

"Saya pikir PDIP ini partai yang rasional juga, selama belum diputuskan Capres dari PDIP maka siapapun punya peluang diusung PDIP," ungkapnya.

Pangi menyebut, biasanya PDIP akan mengumumkan calon yang usung dalam pemilihan umum pada last minute.

"Berdasarkan yang sudah sudah, saya yakin PDIP tidak akan salah mengusung jagoannya atau mengusung kadernya untuk memenangkan pertarungan kontestasi elektoral," ungkapnya.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Ancang-ancang 2024, Dinilai Bukan Waktu yang Pas untuk Tebar Pesona

PDIP, lanjut Pangi, pada ujungnya akan memilih capres yang punya kans untuk menang.

"Nggak mungkin mendukung calon presiden yang bakal kalah, PDIP yang jelas akan mengalkulasi dan menghitung ulang peluang itu semua," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini