TRIBUNNEWS.COM - Satu Sura dalam penanggalan kalender Jawa bertepatan dengan 1 Muharram pada kalender Hijriyah.
Tahun baru Islam 1 Muharram 1443H kali ini bertepatan pada Selasa 10 Agustus 2021.
Sebagian orang menilai bulan Suro atau Muharram dengan identik dengan suatu bulan yang dikeramatkan.
Di masyarakat Jawa, sebagian orang memercayai akan sakralnya bulan Muharram dan tidak berani untuk mengadakan suatu pesta acara hajatan.
Sangat jarang sekali ditemukan di masyarakat Jawa, orang menggelar pesta hajatan di bulan Sura ini.
Lantas bagaimana Islam memandang hal tersebut, apakah anggapan itu tepat?
Baca juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H: Sejarah, Peristiwa Penting dan Amalan Sunnah
Baca juga: 25 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H, Bisa Dibagikan di Medsos
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Dr Hj Nur Mahmudah menjelaskan, Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan.
Orang Arab zaman dulu meyakini, bulan Muharram adalah bulan suci sehingga tidak layak menodai bulan tersebut dengan peperangan.
Bulan Muharram juga menjadi bagian dari empat bulan haram dalam kalender Hijriyah.
Empat bulan haram itu adalah Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Hakikatnya, pada bulan haram ini, diharamkan untuk melakukan perbuatan maksiat dan tidak disenangi oleh Allah SWT.
Pada bulan haram ini justru dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan beribadah kepada Allah.
Bulan haram ini juga tak bisa dilepaskan dari pelaksanaan ibadah Haji, yang mana Dzulqa'idah merupakan bulan persiapan haji, Dzulhijjah pelaksanaan haji dan Muharram bulan selesainya haji dan kembali dalam perjalanan pulang dari berhaji.
Oleh karenanya untuk membuat rasa aman maka disepakati untuk tidak melakukan peperangan di bulan haram tersebut.
Baca juga: 10 Amalan Sunnah bagi Umat Muslim saat Bulan Muharram: Ziarah, Sedekah, hingga Membuat Celak Mata