Apalagi pengirimannya juga semakin cepat.
"Arahnya memang ke situ karena belanja online lebih banyak pilihan, lebih murah dan sekarang makin mudah, pengirimannya juga semakin cepat," ujar Jerry.
Pemerintah sebetulnya juga sudah mengupayakan roda perekonomian kembali pulih.
Yakni dengan memberikan beberap bantuan bagi unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19.
Baca juga: BIN Gelar Vaksinasi Lanjutan Secara Door To Door di Bogor
Program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) tersebut rencananya akan diberikan kepada 12,8 juta penerima dengan total jumlah mencapai Rp15,3 triliun.
"Terkait hal ini pemerintah telah menyiapkan program pemulihan ekonomi nasional guna membantu pelaku koperasi dan umkm agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19."
"Diantaranya melalui banpres produktif usaha mikro, program ini ditargetkan untuk 12,8 juta usaha mikro dengan nilai Rp15,3 triliun,” terang Teten, kepada Tribunnews.com, Kamis (5/8/2021).
Mengingat, banyak para pelaku UMKM yang gulung tikar akibat panjangnya masa pandemi Covid-19 di Indonesia.
Meski 22 persen pelaku UMKM yang berhenti beroperasi telah kembali bangkit, namun banyak juga para pelaku UMKM yang tidak kembali melanjutkan usahanya.
Teten menyebutkan, setidaknya ada 4 faktor yang membuat para pelaku UMKM tidak melanjutkan bisnisnya.
"45 persen diantaranya karena modal terbatas, sebesar 23 persen karena prospek usaha yang kurang baik, 14 persen karena terbatasnya akses bahan baku, hingga 9 persen beralih sebagai pekerja,” sambung Teten.
“Tercatat 22 persen UMKM yang tadinya berhenti beroperasi, kembali beroperasi secara normal,” ujar Teten.
Untuk itu, pemerintah saat ini mencoba membangkitkan gairah UMKM dengan menghadirkan berbagai program bantuan, termasuk untuk UMKM.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Seno Tri Sulistiyono/Bambang Ismoyo)