TRIBUNNEWS.COM - Pendakwah Haikal Hassan Baras atau akrab disapa Babe Haikal angkat bicara soal maraknya politisi memasang baliho di tengah suasana pandemi Covid-19.
Haikal menilai perang baliho di tengah pandemi tidaklah etis.
Haikal yang juga memiliki usaha di bidang baliho mengaku, biaya pemasangan satu buah baliho dalam enam bulan dapat mencapai Rp 2 miliar.
"Nah itu seandainya dibelikan vitamin untuk orang-orang yang sedang terpapar (Covid), itu jauh lebih manfaat," ungkap Haikal dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, lanjut Haikal, dana besar untuk memasang baliho juga dapat bermanfaat untuk rakyat kecil.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Menjamur, Peluang Ganjar Diusung PDIP Tertutup? Ini Analisa Pengamat
"Jangan dulu (bicara) soal hak, lebih manfaat mana? Kalau ini membuka lapangan kerja, satu baliho 2 miliar kalau dibeliin gerobak biar masyarakat bisa usaha di tengah pandemi, banyakan mana?"
"Saya sudah katakan, coba bicara naluri sebentar saja," ungkap Haikal.
Haikal menilai tidak etis bila politisi menghabiskan dana besar untuk popularitas semata.
"Tanyakan nurani masing-masing, dengan memasang (baliho) dari Aceh sampai Papua, kira-kira total berapa biayanya, masyarakat itu tahu dan bisa mengira-ira."
"Sebesar itukah yang diperlukan untuk sekadar popularitas? Sedangkan kalau tujuannya 2024, masih jauh, nggak etis," ungkapnya.
Baca juga: Gibran Pasang Foto Bareng Ganjar di Profil Instagram, Kode Dukungan? Relawan Beri Tanggapan
Sebut Jokowi Mulai 'Dilepeh'
Babe Haikal juga memberi sorotan kepada politisi pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang banyak memasang baliho di masa pandemi ini.
Haikal menilai, apa yang mereka lakukan seperti tidak sejalan dengan Presiden Jokowi.
"(Mereka) kan pengusung, pendukung daripada Pak Jokowi, kayanya Pak Jokowi sudah mulai dilepeh nih."