Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat terorisme dan intelijen Ridlwan Habib mengapresiasi Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menggelar operasi penangkapan terduga teroris di sejumlah kota di Indonesia. Mereka diduga akan melakukan serangan pada momentum HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus nanti.
"Ini prestasi yang baik dari Polri yakni berhasil mencegah plot atau rencana serangan di peringatan yang sangat penting bagi negara Indonesia, " ujar pengamat terorisme Ridlwan Habib dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Minggu (15/8/2021).
Menurut Ridlwan, hampir setiap tahun, kelompok teroris merencanakan serangan di momentum HUT Kemerdekaan.
"Alhamdulillah kali ini berhasil dicegah. Tentu penangkapan ini tidak boleh membuat lengah," ujar alumni S2 Kajian Strategis Intelijen UI tersebut.
Mayoritas yang ditangkap adalah sel simpatisan Jamaah Islamiyah atau sering disebut Neo JI.
"Mereka selama ini berafiliasi dengan Al Qaeda dan seperti sel tidur atau sleeping cell yang sewaktu waktu bisa bangkit menyerang, " jelasnya.
Para terduga teroris itu mempunyai waktu 14 hari untuk diperiksa sebelum resmi ditetapkan sebagai tersangka.
"Penyidikan bisa lebih lama, namun maksimal 2 minggu statusnya harus jelas. Itu amanat Uu 5 tahun 2018," katanya.
Meski sudah puluhan orang ditangkap, Ridlwan mengingatkan agar kewaspadaan tidak kendor.
"Momentumnya sangat strategis karena Presiden juga akan pidato tanggal 16 nanti dan dilanjutkan sidang umum MPR, " ucapnya.
Penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah kembali bertambah. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap 4 orang lagi yang diduga terlibat dalam aksi terorisme.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan jumlah ini menambah daftar terduga teroris yang dicokok polisi.
Datanya kini bertambah menjadi total 41 orang terduga teroris sejak Kamis (12/8/2021).