TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merekam kemunculan 2 ekor anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Pada bulan April dan Juni 2021 muncul 2 ekor anak Badak Jawa yang terekam kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK.
Ini adalah kelahiran kedua di tahun 2021, setelah kelahiran pertama 2 ekor anak Badak Jawa di bulan Maret lalu.
Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa menjadi sebanyak 75 ekor
Baca juga: Seekor Anak Banteng Jawa Pasangan Tina dan Telepak Lahir di TN Baluran
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno menyatakan bahwa kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) badak jawa dan habitatnya di TN Ujung Kulon.
Badak Jawa menjadi Warisan Dunia atau World Heritage yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991.
Dengan kemunculan ini, bertambah optimisme bahwa tidak terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk Badak Jawa.
“Kelahiran anak Badak Jawa di tahun 2021 ini, merupakan bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia,” tegas Dirjen Wiratno di Jakarta, 16 Agustus 2021.
Baca juga: KLHK Ungkap Alasan Revisi Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2012 Terkait Bank Sampah
Balai Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang tahun 2021 ini mencatatkan kelahiran 4 ekor anak Badak Jawa.
Anak badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011).
Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.
Anak badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan (ID.084.2021) diperkirakan sudah berusia 1 tahun yang mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari (ID.008.2011).
Sementara anak Badak Jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021), perkiraan usia 3-4 bulan mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012) dan merupakan kelahiran pertama kali.
Rimbani merupakan anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011).
Baca juga: Terlilit Utang, Badak Bobol 2 Apotek di Magelang, Kuras Uang Puluhan Juta
Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021) dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021 bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011).
Kelahiran ini merupakan yang ketiga bagi induk Kasih setelah tercatat kelahiran sebelumnya.
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah jenis satwa langka yang masuk kedalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia.
IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I.