Jusuf Kalla diketahui aktif dalam upaya damai di Afghanistan.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2014-2019, ia pernah beberapa kali terlibat langsung dalam perundingan damai Afghanistan.
JK menegaskan Indonesia tidak pernah mengambil keuntungan dari kesulitan negara lain.
Namun, ia meyakini, Indonesia akan tetap selalu menjaga hubungan antar negara, termasuk dengan Afghanistan yang dipimpin Taliban.
Baca juga: Ajak Pemuda Terus Gelorakan Kemerdekaan RI, Megawati: Coba Bayangkan Afghanistan Sekarang!
Ia meyakini pemerintah maupun para pengusaha Indonesia akan siap nantinya menjalin ekonomi dengan Afghanistan yang dia sebut memiliki penduduk sebesar 38 juta orang.
Jumlah tersebut lebih besar daripada jumlah penduduk Malaysia dan merupakan pasar yang cukup menjanjikan menurutnya.
“Saya pikir ini memakan waktu, tunggu stabil dulu pemerintahan mereka,” katanya.
Selama ini Afghanistan kerap dibantu Amerika, sampai gaji pegawai pun didukung Amerika.
Padahal Afghanistan memiliki sumber daya yang kaya.
“Saya yakin sikap Taliban tidak seperti tahun 2000 atau 20 tahun yang lalu, yang begitu sangat konservatif dan memaksa pemerintah dengan keras. Pengalaman-pengalaman itu saya kira kemudian mengubah sikap Taliban,” ujarnya.