Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh masyarakat bersyukur atas usia kemerdekaan Indonesia yang telah menginjak 76 tahun.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan nikmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia.
Alasannya, tak semua negara mampu bertahan.
Ia memberikan contoh Uni Soviet yang merupakan negara besar, tetapi terpecah menjadi beberapa negara kecil.
Hal itu disampaikan Mendagri Tito saat memberi sambutan pada gelaran Parade Budaya Nusantara dan Perlombaan Tiktok Prokes 5M, Rabu (18/8/2021).
“Karena itu kita perlu merawat kebangsaan ini, kita adalah negara yang sangat unik, terdiri dari keberagaman dan keberagaman itu merupakan satu kekayaan bagi kita,” kata Tito.
Kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) bekerja sama dengan Paduan Suara Merah Putih (PSMP) secara virtual ini, untuk memeriahkan HUT Kemedekaan RI ke-76.
Baca juga: KSP: Pelibatan Peran Militer Dalam Merespons Covid-19 Sudah Tepat
Keberagaman yang dimiliki Indonesia itu, kata Mendagri, seperti ratusan suku atau keturunan, agama, dan bahasa lokal.
Namun, perbedaan itu tetap membuat Indonesia berdiri dan bersatu, dalam satu Indonesia.
Meski begitu, lanjutnya, bangsa Indonesia tetap perlu waspada karena perbedaan juga mengandung potensi konflik yang dapat berujung pada perpecahan.
Mendagri Tito mengajak masyarakat agar belajar dari peristiwa yang terjadi di Afghanistan belum lama ini.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Agustus 2021: Rayakan HUT ke-76 RI, Keluarga Al dan Papa Surya Ikuti Lomba
Peristiwa itu dapat menjadi pembelajaran untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hal itu dapat dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai dan kepentingan bersama menjalani hidup dalam satu bangsa.
“Karena itu, di tengah peringatan kemerdekaan ke-76 tahun ini, kita berusaha selain berkontemplasi juga melakukan upaya-upaya untuk merawat persatuan (dan) kesatuan bangsa itu,” kata Tito.