TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono me-launching pembelian Kapal Republik Indonesia KRI Golok di Pantai Cacalan, Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (21/8/2021) Siang.
Kapal terbaru milik angkatan laut ini dibeli dari perusahan pembuatan kapal dalam negeri PT. Lundin Industry Inves Banyuwangi.
Kapal ini diklaim sebagai kapal siluman tercanggih di dunia dengan kelengkapan persenjataan rudal modern.
Selain itu, kapal yang terbuat dari material karbon ini juga memiliki kelebihan anti sensor.
Kapal ini juga memiliki kecepatan tinggi dan tidak terdeteksi oleh radar musuh sehingga sangat cocok untuk operasi senyap di perairan Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau.
Baca juga: KRI Golok-688 Tambah Kekuatan Kapal Striking Force TNI AL
Ini merupakan kapal pengganti KRI Klewang yang terbakar pada tahun 2012.
Rencananya kapal perang ini akan ditempatkan serta diproyeksikan di wilayah-wilayah rawan strategis untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti Natuna dan Ambalat.
Nama Golok sendiri diambil dari senjata tradisional indonesia yang sering di pakai oleh warga sebagai alat pelindung diri.
Jika KRI Golok ini lulus uji coba, TNI Angkatan Laut berencana akan menambah enam unit KRI serupa untuk menjaga kedaluatan laut Republik Indonesia dari serangan musuh.
“Ini baru tahapan penamaan dan peluncuran dari galangan kapal ke laut. Kapal ini nantinya akan masuk ke jajaran TNI AL,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dikutip dari siaran pers Pemkab Banyuwangi.
KRI Golok merupakan kapal asli buatan Indonesia.
Teknologi yang terdapat pada KRI Golok adalah bahan komposit serat karbon yang membuatnya sulit dideteksi radar musuh atau siluman.
Selain itu, KRI Golok merupakan kapal trimaran yang berdesain khusus berbentuk lancip yang dirancang untuk melaju cepat.
“Kapal memiliki kecepatan yang tinggi dan nanti akan dilengkapi persenjataan dan rudal. Sebagai kapal cepat rudal, geraknya harus berkecepatan tinggi, yang tugasnya hit and run,” kata dia.